Jayapura, Jubi- Menteri Perempuan dan Anak Fiji, Lynda Tabuya mengatakan negara-negara kepulauan Pasifik perlu “memperkuat hukum ” mengenai pelecehan daring atau online.
Dia mengatakan, permasalahan yang dia hadapi – yaitu tuduhan skandal seks dan narkoba antara dia dan mantan menteri kabinet Aseri Radrodro – saat ini berada di tangan polisi.
“[Polisi] sedang menyelidikinya,” katanya sebagaimana dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Minggu (25/2/2024).
“Dan kebetulan orang yang menyebabkan pelecehan online ini tinggal di Sydney,” katanya.
Dia mengatakan dia bisa mendapatkan bantuan dari pengawas keamanan online Australia untuk mengeluarkan pemberitahuan kepada orang tersebut untuk menghapus konten – gambar – karena itu adalah kejahatan di Australia, seperti halnya di Fiji.
“Jika Anda memasang konten yang merupakan atau tampak seperti orang tersebut, maka orang tersebut [yang menerbitkannya] perlu menghapus konten tersebut, jika tidak, mereka dapat menghadapi tuntutan,” katanya.
“Itulah proses yang saya ikuti dan saya berterima kasih kepada Komisaris Keselamatan Australia atas tindakan cepatnya.”katanya.
Namun, dia mengatakan situasi yang dia alami tidak hanya terjadi pada dirinya.
“Hari ini saya, besok bisa orang lain. Tidak harus menteri, publik figur,”tambahnya.
“Tetapi jika ada perempuan di Fiji atau di seluruh Pasifik yang menghadapi hal ini, dan mereka diserang – terutama di populasi di mana terdapat lebih banyak orang di luar negeri dibandingkan di dalam negeri,”katanya.
Oleh karena itu, Tabuya mengatakan diperlukan kebijakan yang kuat, tidak hanya di Fiji, namun juga di seluruh kawasan.
“Anda mendapatkan lebih banyak serangan dari orang-orang yang tinggal di luar negeri. Anggota parlemen perempuan perlu menjangkau negara-negara di mana orang-orang tersebut tinggal karena undang-undangnya jauh lebih kuat,”katanya.
“Tetapi ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua untuk memperkuat undang-undang kita sehingga kita bisa melawan penindasan online,”ujarnya.
“Dunia ini tidak adil dan sebagai perempuan dalam politik, kita menghadapi banyak ketidakadilan dan ketidakadilan. Namun saya pikir hal ini juga membuat kita lebih bertekad untuk berdiri dan didengarkan,” tambahnya.
Sementara itu, Tabuya saat ini sedang diperiksa oleh partai politiknya menyusul tuduhan seks dan narkoba; yang hasilnya belum dirilis.(*)
Discussion about this post