Jayapura, Jubi – Seorang perempuan ekspatriat ditangkap oleh polisi Papua Nugini di Port Moresby. Polisi menduga dan meyakini sebagai bagian dari jaringan perdagangan manusia yang diorganisir untuk menyediakan pelacur dari luar negeri bagi orang-orang kaya di sini. Perempuan itu ditangkap di Port Moresby, ibukota Papua Nugini, Selasa (18/10/2022), demikian jubi melansir dari https://www.thenational.com.pg/vice-ring-under-probe.
Seorang petugas Otoritas Imigrasi dan Kewarganegaraan atau An Immigration and Citizenship Authority (ICA) mengatakan kepada The National bahwa mungkin ada lebih banyak perempuan asing yang terlibat.
“Kami percaya para perempuan ini dibawa dengan visa turis oleh seorang pengusaha asing untuk kegiatan rekreasi atau layanan prostitusi. Investigasi masih terus berlanjut,” katanya.
Perempuan dari negara Asia telah ditangkap oleh polisi di Boroko Timur, Port Moresby dan dibawa ke Kantor Polisi Boroko untuk diinterogasi atas pengaduan kerusakan yang disengaja.
Tetapi ketika polisi menemukan bahwa surat-suratnya tidak sesuai, lalu mereka menghubungi ICA.
Petugas ICA mengatakan: “Dia didakwa dan ditolak jaminan sementara visanya dan kegiatan rekreasi lainnya sedang diselidiki oleh tim gabungan ICA dan polisi.”
Asisten Komisaris Polisi, Anthony Wagambie Junior, yang bertanggung jawab atas Distrik Kota Nasional dan Pusat, mengatakan dia belum diberi informasi dan pengarahan tentang masalah tersebut. Dia mengaku tidak berada di Port Moresby dan masih di Lae menghadiri pertemuan.
Kepala Misi International Organisation for Migration (IOM-PNG), Serhan Aktoprak, mengatakan perempuan yang diperdagangkan dan dieksploitasi secara seksual harus menghubungi mereka untuk meminta bantuan, dapat menghubungi melalui nomor phone 323 2730.
Aktoprak mengatakan perdagangan manusia adalah masalah global yang mempengaruhi banyak negara, termasuk PNG.
“Tidak ada yang kebal dari perdagangan manusia, dan itu terjadi baik lokal maupun internasional,” katanya.
“Orang-orang diperdagangkan untuk prostitusi, kerja paksa, pembantu rumah tangga, pengemis anak, dan pengambilan organ,” tambahnya.
Aktoprak mengatakan mereka ada di sana untuk membantu para korban perdagangan manusia.
“Orang yang diperdagangkan atau mengetahui seseorang yang diperdagangkan, baik secara internasional maupun domestik, dapat menghubungi IOM untuk meminta bantuan,” katanya.
“Apakah Anda seorang pria atau wanita dan telah atau sedang dieksploitasi, hubungi IOM untuk meminta bantuan,” katanya. (*)