Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Sementara Manasseh Sogavare berhasil mempertahankan kursinya di Daerah Pemilihan Choiseul Timur untuk ketujuh kalinya berturut-turut. Sogavare, tokoh penting dalam politik Kepulauan Solomon, telah memainkan peran dalam membentuk lanskap politik negara yang merdeka pada 7 Juli 1978 itu dari Inggris.
Politisi yang lahir di Popondeta, Papua Nugini pada 17 Januari 1955 telah menjabat beberapa kali sebagai Perdana Menteri. Selama kepemimpinannya ditandai dengan perpaduan antara kontroversi dan pencapaian.
Manasseh Sogavare berafiliasi dengan Tiongkok selama masa jabatannya sebagai Perdana Menteri di Parlemen ke-11. Kepemimpinannya ditandai dengan upaya yang disengaja untuk menjalin hubungan ekonomi dan diplomatik yang lebih erat dengan pemerintah Tiongkok.
“Salah satu langkah paling signifikan dalam hal ini adalah pembentukan hubungan diplomatik dengan Tiongkok pada September 2019 yang melibatkan pemutusan hubungan dengan Taiwan. Keputusan ini menyelaraskan Kepulauan Solomon dengan kebijakan ‘Satu Tiongkok’ yang diusung Tiongkok, menandakan adanya perubahan nyata dalam kesetiaan diplomatik,” demikian dikutip dari https://www.tavulinews.com.sb, Sabtu (20/4/2024).
Christopher Makoni, Returning Officer Christopher pada Jumat (19/4/2024) malam memberikan keterangan tentang kemenangan Manaseh Sogavare di Provinsi East Choiseul, tempat asalnya.
Sogavare adalah pemimpin Sayap Politik Partai KAMI yang merupakan kubu Koalisi Demokratik untuk Kemajuan Pemerintah (DCGA).
Selain itu, dua mantan Anggota Parlemen (MP) dari Provinsi Makira Ulawa berhasil mempertahankan kursinya, seperti yang diumumkan oleh Returning Officer atau Petugas Pengembalian Makira Tengah dan Ulawa. Nestor Ghiro mengamankan kursinya di Daerah Pemilihan Makira Tengah, sedangkan William Marau mempertahankan posisinya di Daerah Pemilihan Ulawa/Ugi. Kedua kandidat berafiliasi dengan Partai KAMI.
Pengumuman resmi dan jumlah suara pemenang akan disampaikan ketua pejabat Pemilihan. Penghitungan suara di Provinsi Makira Ulawa berlanjut hingga Sabtu (20/4/2024) ini.
Dua koalisi bersaing di Pemilu Solomon
Analisis politik Pasifik dari Australian Lowy Institut Meg Keen kepada bbc.com menyampaikan selama Pemilihan Umum di Kepulauan Solomon pada Rabu (17/4/2024) ada dua koalisi yang akan bersaing. Koalisi pertama adalah koalisi dari Manaseh Sogavare Pemimpin Sayap Politik Partai KAMI yang merupakan kubu Koalisi Demokratik untuk Kemajuan Pemerintah atau Democratic Coalition for Government Advancement (DCGA).
Sedangkan koalisi kedua dipimpin mantan pemimpin oposisi di Parlemen Nasional Solomon Matthew Wale yang didukung mantan Perdana Menteri Rick Hou membentuk koalisi The Coalition Accountability Reform & Empowerment (CARE).
Kedua tokoh politisi ini telah membentuk koalisi yang fokus pada pendidikan dan kesehatan, serta kebijakan luar negeri yang mengutamakan kepentingan nasional Kepulauan Solomon.
“Kami membutuhkan pemerintahan yang peduli terhadap kesejahteraan seluruh penduduk Kepulauan Solomon,\ dan bersedia mengorbankan keuntungan finansial pribadi demi kebaikan nasional, karena ‘kami peduli’,” kata Wale, politisi yang sering mengeritik kebijakan Sogavare, termasuk mendudukung isu-isu tentang Papua Barat (West Papua) di Pasifik.
Sedangkan isu lainnya yang diusung Gordon Darcy Lilo, Perdana Menteri Kepulauan Solomon periode 16 November 2011 sampai dengan 9 Desember 2014 adalah untuk perubahan di Kepulauan Solomon bersama Partai Kemajuan Pedesaan Kepulauan Solomon (Sipra). (*)
Discussion about this post