Jayapura, Jubi – Tidak ada bukti bahwa Kolonel Penioni Naliva terlibat dalam sejumlah pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Hal ini merupakan tuduhan belaka dan komentar ini muncul dalam sebuah postingan media sosial.
Demikian dikatakan Komandan Pasukan Militer Republik Fiji (RFMF), Mayor Jenderal Ro Jone Kalouniwai, kepada fijitimes.com.fj yang dikutip Jubi, Senin (5/2/2024).
Mayjen Kalouniwai mengatakan ini hanyalah tuduhan belaka. Komentarnya muncul setelah muncul kemarahan publik atas penunjukan Kolonel Naliva sebagai Wakil Komandan Brigade ke-7 Angkatan Darat Australia.
“Tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan penyiksaan ini muncul setelah sebuah postingan di media sosial,” ujarnya.
Dalam wawancara dengan Fiji Times, Mayjen Kalouniwai mengatakan tuduhan tersebut menimbulkan tekanan yang tidak perlu.
“Saya tidak akan membocorkan informasi lebih lanjut mengenai hal ini,” ujarnya.
Ketika ditanya pendapatnya tentang penunjukan Kolonel Naliva sebagai wakil komandan, dia mengatakan RFMF menempatkannya di sana.
“Dia tidak akan berada di sana selamanya,” katanya.
Ia secara resmi diumumkan sebagai Wakil Komandan Brigade ke-7 Angkatan Darat Australia pada 25 Januari 2024.
Brigade Ketujuh – Angkatan Darat Australia, dalam sebuah postingan di Facebook, mengatakan bahwa kemitraan militer internasional telah direncanakan sejak lama, dan merupakan hal yang luar biasa untuk melihatnya dimulai.
RFMF, saat membagikan postingan tersebut di Facebook, mengucapkan selamat kepada Kolonel Naliva karena telah menduduki jabatan barunya sebagai Wakil Komandan Brigade ke-7 Angkatan Darat Australia.
Postingan tersebut mengatakan bahwa penunjukan tersebut memperkuat hubungan pertahanan Fiji dengan Australia. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!