Makassar, Jubi – Tim SAR gabungan dengan menggunakan helikopter pada Selasa (7/5/2024) berhasil mengevakuasi sebanyak 208 warga dari dua lokasi yang terisolir akibat bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi melalui keterangannya mengatakan ia bersama Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinald Makmun meninjau langsung warga terdampak bencana tanah longsor di Kecamatan Latimojong, Luwu dengan menggunakan helkopter AW 196 milik Polri.
“Kami berdua sengaja terbang ke Lapangan Desa Pajang, Kecamatan Latimojong dengan tujuan survei lokasi untuk pendirian posko di Kecamatan Latimojong,” kata Kapolda didampingi Pangdam.
Kedatangan Kapolda dan Pangdam disambut para penyintas yang sebagian menunggu dievakuasi. Di antara mereka terdapat orang sakit, lansia, dan anak-anak yang menunggu antrean dievakuasi dengan pesawat Caracal milik TNI AU.
Mantan Kapolda Kalimantan Tengah ini berharap para penyintas tetap tenang dan tidak panik. Ia juga berharap pendirian posko bantuan menjadi solusi terbaik buat warga korban bencana. Bersama jajaran Forkopimda kapolda mengatakan akan terus mengirimkan personel TNI-Polri serta tenaga kesehatan dan relawan ke lokasi yang terisolir akibat bencana yang terjadi pada Jumat (3/5/2024) itu.
“Sudah ada dua peleton personel gabungan TNI-Polri ditempatkan di lokasi tersebut bersama tenaga kesehatan dan relawan Tagana,” katanya.
Sedangkan akses darat menuju pegunungan Latimojong sejauh ini belum dapat ditembus. Itu mengakibatkan suplai logistik didahulukan, termasuk kebutuhan lainnya melalui udara. Selain itu, dua helikopter terus beroperasi untuk mendistribusikan logistik dan mengevakuasi warga terdampak sembari menunggu tambahan helikopter dari BNPB.
“Untuk proses evakuasi warga kita menggunakan skala prioritas dan tingkat kedaruratannya. Kalau ada yang mau jalan-jalan ketemu keluarganya tidak menjadi prioritas evakuasi,” ujarnya.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby menjelaskan ada tugas tambahan bagi personel SAR gabungan, yakni mendata kebutuhan dasar warga berbasis dusun dan desa.
“Pasukan TNI-Polri di sini juga berfungsi melakukan trauma healing kepada warga selama di kamp pengungsian,” kata Perwira TNI lulusan Akmil 1992 itu.
Rencananya, tim trauma healing segera diturunkan untuk memberikan kenyamanan bagi penyintas. Pangdam, Kapolda dan Pj Gubernur Sulsel bahkan meminta kepada Bupati Luwu dan Kepala Dinas Sosial menyiapkan tim trauma healing untuk membantu tim lainnya ke Gunung Latimojong.
Tim SAR Gabungan yang berada di Desa Pajang, Kecamatan Latimojong berhasil mengevakuasi 156 warga dengan menggunakan helikopter ke Posko Induk Tanggap Darurat Bencana di Kota Belopa.
16 desa masih terisolir
Berdasarkan data BNPB sebanyak 16 desa masih terisolir di Luwu. Untuk itu tim diharapkan menyalurkan kekurangan logistik ataupun kebutuhan lainnya.
Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel menyebutkan Tim SAR Gabungan telah menembus Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong yang juga terisolasi akibat bencana.
“Sebanyak 52 warga Desa Kadundung telah dievakuasi, termasuk di antaranya ada delapan anak kecil. Sebagian mereka berada di Posko SAR Gabungan di Kecamatan Suli, dan sebagian lagi memilih untuk pergi ke rumah kerabatnya,” ujar Mexianus.
Sejauh ini, kata Mexi, proses evakuasi yang telah dilaksanakan sejak pagi hingga sore dihentikan sementara karena hujan turun hingga mengakibatkan arus sungai yang dilewati semakin deras.
Tim relawan bersihkan sisa material
Penjabat Wali Kota Palopo Asrul Sani kembali melepas tim relawannnya dari berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk membersihkan sisa material banjir dan longsor yang masih banyak mengendap di permukiman warga.
“Kita kembali melepas tim relawan. Jadi semua sudah terbagi, ada tim rescue (penyelamat) dan ada juga tim relawan untuk membersihkan sisa material,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima di Makassar, Selasa (7/5/2024).
Asrul Sani mengatakan hari kelima setelah banjir bandang dan longsor di Kabupaten Luwu, pihaknya pun membentuk tim relawan untuk penugasan pembersihan material banjir.
Dia menyatakan, banyak tim relawan masih fokus melakukan penyisiran untuk mencari sisa korban yang dinyatakan menghilang, sementara kondisi banjir setelah hari kelima juga menyisakan banyak material.
“Lebih kepada pembagian tugas. Jadi ada banyak relawan dari berbagai daerah dan kita pun sama menerjunkan banyak relawan dengan berbagai tugas. Ada relawan SAR, medis, dan pembersihan material maupun lainnya,” kata dia
Asrul Sani menerangkan di hari kelima pascabencana Luwu itu, relawan bentukannya fokus untuk membersihkan beberapa fasilitas umum. Fokus titik pembersihan di antaranya tempat ibadah, sekolah-sekolah, serta fasilitas umum lainnya. (*)
Discussion about this post