Jayapura, Jubi – Untuk pertama kalinya seorang perwira militer Papua Nugini, Kolonel Boniface Aruma, diangkat menjadi Wakil Komandan Brigade ke-3 Angkatan Pertahanan Australia (ADF).
“Pada saat yang sama kolonel Fiji, Penioni (Ben) Naliva, diangkat menjadi Wakil Komandan Brigade ke-7 ADF,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Kamis (8/2/2024).
The Post-Courier melaporkan bahwa penunjukan tersebut merupakan respons terhadap semakin besarnya pengaruh Tiongkok di kawasan Pasifik, yang dianggap oleh Australia dan Amerika Serikat sebagai wilayah pengaruh tradisional mereka.
Menurut Defense Connect, Kolonel Aruma, penerima Distinguished Military Service Medal, sebelumnya telah lulus Royal Military College pada 1999, Australian Command and Staff College pada tahun 2016, dan memperoleh gelar master dalam hubungan internasional dan studi pertahanan dari Deakin dan Australian National University.
“Saya berharap dapat menyerap sebanyak yang saya bisa dan semoga memberikan pengetahuan saya kepada Brigade ke-3, khususnya pola pikir improvisasi saat bepergian,” katanya seperti dikutip situs Defense Connect.
“Kedua negara mempunyai kepentingan, nilai-nilai, sejarah yang sama, dan manusialah yang mendorong hal ini untuk negara kita. Saya bersyukur telah ditawari kesempatan ini.”
Komandan Brigade ke-3, Brigadir David McCammon, mengatakan “Kami memiliki hubungan yang telah melalui perang bersama, dan promosi ini merupakan cerminan kekuatan antara Angkatan Pertahanan Papua Nugini (PNGDF) dan ADF.”
“ADF sebelumnya menempatkan perwira PNGDF di berbagai tingkatan. Perbedaan utama dengan penunjukan ini adalah senioritas dan posisi komando.”
Sementara itu, penunjukan Kolonel Naliva menuai kritik luas karena terungkap bahwa ia pernah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia pada jabatan sebelumnya di Angkatan Pertahanan Fiji.
Militer Fiji sejak itu mengatakan belum ada laporan resmi mengenai pelecehan yang diajukan ke polisi Fiji, dan mereka mendukung Kolonel Naliva. (*)
Discussion about this post