Jayapura, Jubi – Demonstrasi telah terjadi di Kaledonia Baru, diperkirakan akan berlanjut dan terus terjadi lebih banyak protes. Demo berlanjut dari para pendukung pro dan anti kemerdekaan setelah Senat Prancis menyetujui rancangan undang-undang amandemen konstitusi untuk ‘mencairkan’ daftar pemilih di wilayah Pasifik Prancis.
“Para Senator mendukung langkah pemerintah Prancis yang mengizinkan warga negara Prancis untuk memilih pada pemilihan lokal asalkan mereka telah tinggal setidaknya selama 10 tahun tanpa gangguan,” demikian dikutip Jubi dari https://www.rnz.co.nz, Minggu (7/4/2024).
Pemungutan suara Senat akan dilanjutkan dengan pemungutan suara serupa di Majelis Nasional Prancis (Majelis Rendah) pada 13 Mei 2024.
Pada bulan Juni, Dewan Parlemen (Senat dan Majelis Nasional) akan berkumpul untuk memberikan ‘lampu hijau akhir’ terhadap rancangan undang-undang tersebut dan diperlukan mayoritas dua pertiga agar rancangan undang-undang itu dapat disahkan.
Pemungutan suara Senat di Paris pada Selasa (2/4/2024) telah memicu banyak reaksi, baik dari partai pro-Prancis maupun pro-kemerdekaan.
Presiden Provinsi Selatan dan pemimpin Partai Les Loyalistes yang pro-Prancis, Sonia Backès memuji keputusan Senat tersebut. Ia mengatakan keputusan tersebut diambil ‘meskipun ada tekanan kuat dari partai-partai pro-kemerdekaan’.
Ia mengatakan ‘kita harus tetap memobilisasi’ dalam menghadapi dua pemungutan suara lainnya yang direncanakan dalam beberapa minggu ke depan, sambil mengumumkan lebih banyak demonstrasi dari simpatisan pro-Prancis, termasuk satu demonstrasi pada Sabtu (12/4/2024).
Pada 28 Maret 2024, ribuan pendukung militan pro-Prancis dan pro-kemerdekaan berkumpul di pusat kota Nouméa, hanya beberapa ratus meter jauhnya di sisi berlawanan dari Coconut Square yang ikonik di Nouméa (sekarang berganti nama menjadi Peace Square), satu di depan Kongres dan lainnya di depan gedung pemerintah daerah.
Pawai tersebut masing-masing mengumpulkan lebih dari 10.000 pendukung di bawah pengawasan ketat sekitar 500 polisi dan pasukan keamanan. Aparat keamanan memastikan kedua massa tidak bentrok. Tidak ada insiden signifikan yang dilaporkan.
Beberapa pejabat telah menggunakan media sosial untuk mengomentari masalah ini. Anggota parlemen dari daerah pemilihan Kaledonia Baru di Majelis Nasional, Nicolas Metzdorf nmengatakan perubahan daftar pemilih adalah ‘kewajiban hukum nasional dan internasional’ dan ‘mereka yang menyerukan warga Kaledonia [Baru] turun ke jalan untuk menentang hal ini mengambil risiko besar’.
Presiden kaukus Kongres Pro-Perancis Rassemblement (lokal) Virgine Ruffenach menulis, Kami terlibat dalam perjuangan untuk keadilan untuk masyarakat Caledonian yang demokratis yang menghormati aturan internasional dan tidak menolak siapa pun.
Menteri Dalam Negeri dan Luar Negeri Prancis Gérald Darmanin yang memprakarsai amandemen konstitusi menulis bahwa Pemerintah Prancis tetap terbuka terhadap perjanjian lokal dan memiliki mekanisme yang memungkinkan meluangkan waktu untuk menyelesaikannya.
Darmanin mengacu pada isu politik yang terkait kebutuhan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Nouméa politik tahun 1998, agar semua pihak bertemu dan secara inklusif mencapai kesepakatan politik mengenai masa depan Kaledonia Baru.
Perjanjian tersebut seharusnya menggantikan Perjanjian Nouméa dan untuk memberikan lebih banyak waktu bagi pembicaraan tersebut menghasilkan semacam teks bersama, tanggal pemilihan provinsi tahun ini telah ditunda dari Mei 2024 menjadi 15 Desember 2024.
Pesan kuat untuk Paris
Di pihak pro-kemerdekaan, presiden kaukus FLNKS-Union Calédonienne Congress Pierre-Channel Tutugoro mengakui hasil pemungutan suara di Senat adalah ‘sesuatu yang diharapkan’.
“Sekarang kita menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya (pemungutan suara Majelis Nasional dan Kongres Prancis) dan kemudian kita akan tahu apakah hal ini akan terjadi,” katanya.
Union Calédonienne, salah satu komponen utama dari empat partai FLNKS yang pro-kemerdekaan, dalam beberapa bulan telah menghidupkan kembali apa yang disebut CCAT (Cellule de Coordinates des Actions de Terrain atau Sel Koordinasi Aksi Lapangan).
CCAT, yang terdiri dari partai-partai pro-kemerdekaan non-FLNKS dan serikat pekerja, telah mengorganisir beberapa demonstrasi, termasuk satu demonstrasi pada 28 Maret 2024 dan terakhir pada 2 April 2024, hari di mana pemungutan suara Senat berlangsung.
Minggu ini, CCAT mengklaim berhasil mengumpulkan sekitar 30.000 peserta, namun jumlahnya 6.000, menurut hitungan Komisi Tinggi Perancis.
Bereaksi terhadap pemungutan suara Senat pada Rabu, ketua CCAT Christian Tein mengumumkan akan ada lebih banyak unjuk rasa menentang ‘pencairan’ daftar pemilih… yang berikutnya akan dilakukan secepatnya pada 13 April 2024 ‘untuk terus mengirimkan pesan yang kuat ke Paris’.
Tein mengatakan pawai tersebut dijadwalkan berlangsung di Lapangan Perdamaian di pusat kota Nouméa.
Protes ini sekali lagi bermaksud meminta Pemerintah Prancis untuk menarik naskahnya dengan alasan Negara Perancis tidak lagi netral dan sedang mencoba untuk ‘memaksa’ melakukan perubahan daftar pemilih lokal.
Tanggal yang sama juga dipilih oleh para pemimpin dan simpatisan pro-Prancis yang ingin melakukan demonstrasi kekuatan untuk menunjukkan tekad mereka agar hak pilih mereka diakui melalui usulan amandemen konstitusi ini.
PALIKA akan ‘kaji ulang strategi’
Komponen utama FLNKS lainnya, Partai Pembebasan Kanak (PALIKA), mengadakan sidang umum akhir pekan lalu.
Juru bicaranya, Jean-Pierre Djaïwé mengatakan pada konferensi pers bahwa PALIKA, meskipun menyesalkan bahwa politik Kaledonia Baru telah ‘meradikalisasi’ secara signifikan, kini mempertimbangkan untuk ‘meninjau kembali strateginya’.
Ia mengatakan PALIKA dan FLNKS, yang belakangan menunjukkan perbedaan, kini harus menegaskan kembali strategi persatuan dan ‘keinginan gerakan pro-kemerdekaan untuk bekerja menuju masa depan yang damai’. “Tidak ada alternatif lain,” ujarnya. (*)
Discussion about this post