Jayapura, Jubi – Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Distrik Okbab atau IMPDO segera mengirimkan hasil donasi atau bantuan dari berbagai pihak untuk meringankan beban 1.659 warga korban longsor di Kampung Borban, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan yang terjadi beruntun sejak pertengahan April hingga awal Mei 2024.
Bantuan akan disalurkan dengan pesawat AMA (Associated Mission Aviation) dari Bandar Udara Sentani menuju Lapangan terbang Okbab di Kampung Borban, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Ketua IMPDO Daimon Wisal di Jayapura pada Senin (6/5/2024) mengatakan jaringan internet yang tidak stabil membuat ia tidak mendapatkan informasi dari Kampung Borban pada Minggu, malam kejadian. Namun pada Senin pagi ketika jaringan sudah mulai membaik, barulah warga Borban yang telah mengungsi ke kamp darurat itu langsung menginformasikan kejadian itu ke Jayapura, Oksibil, dan tempat lain.
“Walaupun Senin pagi kami sudah dapat informasi via WhatsApp dan Messenger dari masyarakat Borban, namun informasi tersebut masih samar-samar sehingga kami masih perlu telusuri, sampai sekitar jam 1 siang barulah kami mendapatkan informasi positif atau informasi yang akurat, serta bukti foto-foto mulai dikirim banyak dari keluarga di sana,” katanya.
Sejak pihaknya mendapatkan informasi bahwa bencana itu positif dan masyarakat Kampung Borban, Distrik Okbab terpaksa mengungsi ke Tepdamgon, secara organisasi IMPDO mengeluarkan surat undangan kepada seluruh pelajar dan mahasiswa dari Distrik Okbab di Jayapura untuk melakukan rapat mendadak. Tujuan rapat utuk pembentukan koordinator lapangan (korlap) dalam penanggulangan bencana alam di Kampung Borban.
“Hasil rapat itu diputuskan teman Erson T Kalkan sebagai Korlap 1 dan Robby Urwan sebagai Korlap 2 untuk menangani bantuan dari berbagai komunitas atau instansi yang berdonasi atau berikan bantuan,” ujarnya.
Korlap 1 Erson T Kalka mengatakan sejak 15 April hingga Mei 2024 aksi open donasi terus dijalankan oleh Keluarga Besar IMPDO dan juga dibantu Badan Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Katolik (UKM-KMK) Universitas Sains dan Teknologi Jayapura. UKM-KMK membantu saat melakukan aksi penggalangan dana di lampu merah Abepura, Kota Jayapura, Papua pada Sabtu 27 April 2024.
“Teman-teman dari berbagai ikatan mahasiswa maupun organisasi masyarakat juga terus membantu kami, di antaranya Ikatan Mmahasiswa Distrik Okaom, Ikatan Mahasiswa Distrik Okbibab, teman-teman KNPB Wilayah Pegubin, Unit Keluarga Katolik Mahasiswa USTJ yang telah menjalankan selama empat hari,” katanya.
Kalka mengatakan masih banyak orang yang peduli dalam penanggulangan korban bencana alam yang dialami masyarakat Kampung Borban, baik memberikan bantuan dalam bentuk individu maupun organisasi atau kelompok. Ia mengatakan belum bisa menyebutkan satu-persatu pemberi bantuan kemanusiaan tersebut, namun ia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan.
“Mereka memberikan bantuan berupa pakaian, sembako seperti beras, garam, Bimoli, maupun alat-alat mandi dan juga uang sebanyak Rp3 juta, itu dari Mahasiswa Katolik dan BEM USTJ,” ujarnya. (*)
Discussion about this post