Jayapura, Jubi – Wakil Ketua DPR Fiji yang juga Asisten Menteri Perubahan Fiji, Lenora Qereqeretabua menyatakan ia menjadi bagian dari perempuan yang kerap dirisak di media sosial. Ia mengingatkan bahwa praktik perisakan atau perundungan berdampak secara serius terhadap kesehatan mental orang yang dirisak/dirundung.
Hal itu disampaikan Qereqeretabua selaku pembicara dalam Konvensi Nasional Perempuan Fiji pada Jumat (24/3/2023). Fiji Village melansir pernyataan Qereqeretabua membagikan pengalamannya ketika dia dirisak oleh seorang bekas kepala sekolah bernama Kishore Kumar yang membuat komentar menghina Qereqeretabua di media sosial pada 2020.
Menurut Qereqeretabua, dalam dunia politik, kemitraan di antara perempuan sangat penting. Ia juga menekankan bahwa semua tokoh perempuan Fiji sebelum masanya juga membangun kemitraan di antara sesama tokoh perempuan atau politisi perempuan, demi memperkuat satu sama lain.
Wakil Ketua DPR Fiji itu merasa bersyukur karena orangtuanya selalu hadir ketika ia masih belajar memahami kekuatan dan berbagai macam tekanan yang harus dihadapinya sebagai perempuan Fiji. Qereqeretabua juga memberikan penghormatannya kepada para tokoh dan pemimpin gerakan masyarakat sipil maupun para aktivis yang bekerja selama berpuluh-puluh tahun untuk menegakkan kesetaraan, martabat, dan penghormatan sesama.
Menurut Qereqeretabua, Sekretariat DPR Fiji pada tahun lalu mengorganisasi lokakarya untuk mendorong perempuan mengambil bagian dan memperjuangkan kepentingan kaumnya. Ia menyatakan setiap keluarga harus memberikan pendidikan tentang relasi yang setara dalam keluarga maupun masyarakat. (*)