Jayapura, Jubi – Mantan Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O’Neill mengatakan kepada Menteri Keuangan Papua Nugini, Ian Ling-Stuckey untuk memberitahukan situasi ekonomi Papua Nugini. O’Neill meminta Ling-Stuckey tidak mengklaim pertumbuhan Produk Domestik Bruto sebagai bukti pertumbuhan kesejahteraan rakyat Papua Nugini.
The National pada Jumat (24/3/2023) melansir bahwa dalam perdebatan di parlemen, Peter O’Neill dan Ian Ling-Stuckey saling berbantahan dengan panas. “Sembilan puluh persen penduduk tidak percaya dengan apa yang Anda [Ling-Stuckey] katakan, karena kenyataan yang mereka hadapi setiap hari [berbeda],” kata O’Neill sebagaimanya dilansir The National.
O’Neill menyatakan kenyataannya orang kehilangan pekerjaan di mana-mana. “Kita harus jujur, ini bukan tentang penilaian poin politik. [Menteri Keuangan] harus berhenti. Satu-satunya orang yang percaya kepadamu adalah perdana menterimu.” kata Peter O’Neill.
Dalam pertukaran kata-kata yang sengit dengan Ling-Stuckey, O’Neill mengatakan dia tidak keberatan dihina, diintimidasi, dan ditangkap, karena ia adalah pejabat publik. “Tapi Anda tidak akan pernah bisa membungkam saya, selama saya menikmati amanat rakyat saya,” katanya.
Ling-Stuckey menjawab dengan menegaskan bahwa Pemerintah Papua Nugini berkomitmen meningkatkan pertumbuhan ekonomi setidaknya lima persen per tahun. “Pesan dasarnya adalah bahwa ada peluang bisnis di seluruh [sektor] perekonomian. Sekarang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di Papua Nugini, dan saya senang kami melampaui target 10.000 pekerjaan per tahun dalam 12 bulan hingga Juni 2022.”tambahnya.
Namun O’Neill terus membantah, dan berujar kepada anggota parlemen bahwa tidak ada pekerjaan yang tersedia, dan banyak keluarga menderita. “Mari kita fokus pada biaya hidup, dan mari kita coba mengendalikan inflasi,” kata O’Neill.
“Mari kita berusaha untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dengan memastikan kita memiliki lingkungan bisnis yang kondusif. Lakukan proyek Papua LNG, Wafi-Golpu, Pasca dan P’nyang. Itu adalah investasi yang akan menciptakan ribuan pekerjaan,” tambah O’Neill.
Dia mengatakan Pemerintah Papua Nugini telah kehilangan miliaran Kina ketika tambang Porgera ditutup. “Anda tidak perlu pergi ke Dana Moneter Internasional untuk meminjam jika Anda membuat Porgera terus bekerja,” katanya.
O’Neill juga mengomentari pernyataan Ling-Stuckey tentang ekonomi sebagai “pernyataan kedua dalam waktu kurang dari dua minggu tentang ekonomi oleh seorang bendahara di Parlemen ini. Saya sudah berada di sini selama lebih dari 20 tahun, dan saya belum pernah melihat ini sebelumnya,” katanya.
Ia menekankan bahwa pertumbuhah Produk Domestik Bruto tidak serta merta menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat meningkat. “Pertumbuhan Produk Domestik Bruto bukan berarti ada kemakmuran bagi semua orang di negeri ini. Fokus pada biaya hidup di negara ini, harga barang dan jasa mempengaruhi setiap keluarga. Jika Anda belum pernah ke toko akhir-akhir ini, cobalah berbelanja sesekali, dan Anda akan melihat perjuangan nyata yang dihadapi keluarga,” kata O’Neill. (*)
