Jayapura, Jubi- Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) James Marape telah mengatakan kepada Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles, perjanjian keamanan bilateral yang ingin dimiliki Australia dengan PNG sedang dalam proses.
“Ini adalah pekerjaan yang sedang berjalan dan membutuhkan pihak PNG untuk berkonsultasi dengan proses domestik dan undang-undang kedaulatan kami terkait dengan kata-kata dan ketentuan tertentu,” katanya sebagaimana dikutip Jubi.id dari thenational.com.pg .
Kedua pejabat antar negara itu bertemu di sela-sela KTT Korea-Kepulauan Pasifik perdana di Seoul, Korea, 28-30 Mei 2023.
Marape menyampaikan permintaan maafnya kepada Perdana Menteri Anthony Albanese, atas keterlambatan meresmikan perjanjian yang diusulkan dengan Australia.
Dia juga memberi tahu Marles, perjanjian kerja sama pertahanan yang baru-baru ini ditandatangani dengan Amerika Serikat adalah tentang meningkatkan kemampuan Angkatan Bersenjata PNG “dan melindungi perbatasan dan kedaulatan kita”.
Dia mengatakan PNG bersedia melakukan pengaturan serupa dengan mitra bilateral lainnya.
“Bahkan, DCA juga akan melengkapi penegakan hukum dalam negeri,” kata Marape.
Dia mengatakan perjanjian pengendara kapal sangat penting dalam memerangi penangkapan ikan ilegal dan kejahatan trans nasional.
Marape meyakinkan Marles bahwa PNG sama sekali tidak akan mengkompromikan “hubungan bilateralnya yang sangat baik dengan Australia” dan lebih lanjut menekankan bahwa PNG mampu mengelola urusan kedaulatannya sesuai ketentuan, sistem, dan prosesnya.
Sementara itu, Marles mengatakan kepada Marape, Pemerintah Australia mengetahui situasi “visa” dengan PNG, dan telah membentuk tim gabungan menteri untuk bekerja membawa fasilitas pemprosesan visa Australia kembali ke PNG.
Marape mengatakan proses dari kedua belah pihak harus diperhatikan untuk kelancaran fasilitasi dan bagi warga dan bisnis untuk terus berjalan tanpa hambatan.
Dia mengatakan kepada Marles,Republik Korea dan PNG baru saja menandatangani perjanjian bebas visa antara kedua negara untuk paspor diplomatik dan dinas.
“Tentang tawaran NRL PNG, Marape mengatakan PNG masih tertarik, karena liga rugby adalah faktor pemersatu utama di antara “800 suku kami”katanya.(*)