Jayapura, Jubi – Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, melakukan lawatannya ke beberapa negara, pertama berkunkung ke Indonesia selanjutnya Kuala Lumpur Malaysia, dan China.
Saat tiba di Jakarta sebagaimana dilansir Jubi.id dari https://en.tempo.co edisi Rabu (21/3/2023), dilaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan mitranya Menlu PNG telah meratifikasi dua kesepakatan bilateral dalam pertemuan di Jakarta pada Selasa, 21 Maret 2023. Salah satu kesepakatan tersebut membahas masalah perbatasan yang hingga saat ini belum ditetapkan.
Menlu Retno Marsudi dalam keterangan tertulis mengatakan kesepakatan tersebut mengatur kebijakan bebas visa bagi paspor diplomatik dan dinas serta kesepakatan dasar yang mengatur batas wilayah.
“Ini adalah awal baru bagi Papua Nugini dan Indonesia,” kata Justin Tkatchenko.
Menurut Justin, kesepakatan yang memakan waktu delapan tahun untuk diselesaikan itu dimaksudkan untuk menguntungkan kedua belah pihak di perbatasan.
Dalam hal pertahanan, Menlu Retno mengatakan Papua Nugini sama-sama mendukung percepatan ratifikasi dan mengatakan bahwa Perjanjian Notifikasi Konsuler Wajib sedang dirumuskan sebagai perlindungan hukum bagi warga negara Indonesia (WNI).
Pertemuan ini juga membahas perdagangan dan pembangunan yang menurut Menlu Retno membuka kemungkinan kerja sama kedua negara dalam hal penyederhanaan prosedur kepabeanan dan cukai, fasilitasi jaringan logistik yang lebih kuat, dan fasilitasi jaringan logistik yang lebih kuat.
Menlu Retno menegaskan bahwa RI berkomitmen untuk mendukung pembangunan di negara-negara Pasifik, termasuk Papua Nugini.
Mengutip data dari Kementerian Perdagangan RI menunjukkan perdagangan Indonesia-Papua Nugini mencapai $307,6 juta pada tahun 2022. Angka ini lebih rendah dari angka tahun 2021 yang mencapai $322,5 juta. (*)
