Jayapura, Jubi – Fiji menghadapi defisit sekitar tiga juta liter air per hari dan krisis air akan terus meningkat. Diperkirakan akan bertambah lagi menjadi tujuh juta liter per hari akibat situasi kekeringan saat ini.
Hal ini dikatakan Wakil Perdana Menteri Republik Fiji, Viliame Gavoka, sebagaimana dilansir https://www.fijitimes.com/fijis-water-crisis-worsens edisi Kamis (13/4/2023).
Dia mengatakan Bank Pembangunan Asia sangat berperan dalam menyediakan dana dan memastikan penyimpanan air lebih dari cukup untuk orang-orang di sepanjang koridor Suva-Nausori.
Mr Gavoka mengatakan proyek pengolahan air Viria di Naitasiri harus selesai pada bulan Juli tahun ini dan setelah online, itu akan menyediakan 40 mega liter air untuk mereka yang berada di daerah Suva-Nausori.
“Tantangan yang disorot oleh Perdana Menteri adalah pada sistem distribusi – ada banyak kebocoran,” kata Wakil PM Gavoka.
“Tantangan sekarang ke depan adalah memperhatikan kebocoran dan angka yang kami dengar cukup mengkhawatirkan,” tambahnya.
Saat peluncuran laporan ADB Asian Development Outlook April 2023 kemarin, Direktur Regional Kantor Subregional Pasifik ADB di Fiji, Aaron Batten, mengatakan Fiji memiliki tantangan besar dengan akses ke pasokan air yang memadai.
Dia mengatakan ADB telah bermitra dengan Fiji sejak 2017 untuk memperluas investasi dalam sistem pasokan air yang sedang berlangsung di Viria.
“Proyek itu akan secara dramatis meningkatkan pasokan air ke seluruh koridor Suva-Nausori,” katanya.
“Itu hanyalah salah satu dari sekian banyak investasi penting yang perlu dilakukan untuk mengatasi tantangan pasokan air. Masih ada masalah besar dalam sistem distribusi air yang perlu ditangani dan Otoritas Air Fiji (WAF) telah membuat kemajuan yang baik dalam menanganinya untuk mengurangi kebocoran melalui pipa,” tambahnya.
Kepala Eksekutif Water Authority of Fiji (WAF), Dr Amit Chanan, baru-baru ini mengatakan 50 persen air yang disalurkan ke rumah tangga hilang karena kebocoran dengan biaya yang sangat besar bagi pemerintah
Air mineral Fiji terkenal
Dari akuifer artesis kuno yang berkelanjutan di Fiji ke lebih dari 60 negara di seluruh dunia, FIJI Water telah menghadirkan air terbaik bumi ke dunia sejak 1996.
Sepanjang jalan, upaya filantropisnya berfokus pada peningkatan kehidupan masyarakat Fiji, dan melindungi tempat unik yang mereka sebut rumah.
Bahkan produk air mineral dari Fiji pernah pula dijual di salah satu super market di jantung Kota Jayapura. Jurnalis Jubi sempat membelinya. Lumayan, sebotol harganya Rp25 ribu saja. (*)