Jayapura, Jubi – Kelompok Masyarakat Sipil (KMS) di Pasifik sangat prihatin dengan rencana Fukushima membuang limbah nuklirnya ke Samudera Pasifik. Fukushima merupakan pembangkit tenaga nuklir di Jepang pada 2011 terjadi kecelakaan nuklir akibar gempa bumi pada 11 Maret 2011. Akibat terhentinya aktivitas nuklir di Fukushima, pihak perusahaan berencana membuang limbah nuklir ke Samudera Pasifik.
Juru Kampanye Pacific Network on Globalisation (PANG), Joey Tau, mengatakan kepada ABC Australia bahwa wilayah tersebut telah menghadapi dampak berkelanjutan dari warisan pengujian nuklir, menambahkan bahwa rencana Fukushima Jepang dapat memperburuk kesehatan laut Pasifik yang menurun.
Dia juga mengimbau kepemimpinan Australia dalam masalah ini sebagai pihak dalam perjanjian Rarotonga, dan anggota forum Pemimpin Pasifik, sebagaimana dikutip Jubi.id dari akun twitter kampanye PANG@pangmedia.
Dikatakan, Forum Kepulauan Pasifik terus mengadakan pembicaraan dengan Jepang dan Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengenai rencana Fukushima untuk membuang limbah nuklir ke Samudera Pasifik, kelompok masyarakat sipil Pasifik tetap khawatir.
Memperhatikan temuan panel pakar independen, telah terjadi rilis data ilmiah yang tidak konsisten dari Jepang/TEPCO. Dikatakan para pemimpin Pasifik telah menyatakan keberatan atas rencana Jepang, menyerukan transparansi dan konsultasi yang lebih luas. (*)