Jayapura, Jubi – Mantan Perdana Menteri Papua New Guinea (PNG) Peter O’Neill telah memperingatkan pemilih di utara Papua New Guinea untuk mewaspadai ‘kata-kata manis’ dan pengaruh yang ceroboh.
Hal ini sangat penting, ketika anda memberikan suara di kotak pemilu nanti pada Senin, 4 Juli 2022.
“Jangan bermain-main dengan suara Anda karena warna kemeja Anda, atau kata-kata manis seseorang atau karena seseorang adalah keinginan Anda,” katanya sebagaimana dilansirΒ https://www.thenational.com.pg.
“Anda akan memiliki suara Anda untuk memilih perubahan. Kesempatan untuk memiliki suara Anda datang setiap lima tahun,” tambahnya.
O’Neill, pemimpin partai Kongres Nasional Rakyat (PNC) berada di utara PNG untuk mendukung empat kandidat partainya.
Keempat kandidat dari PNC adalah Allan Mesa untuk regional utara, Delilah Gore untuk Sohe Open, David Arore untuk Ijivitari Open, dan Jackson Ragusa untuk Popondetta Open.
Dia menghadiri unjuk rasa di kota Sasembata, Afore, dan Popondetta, mengatakan kepada orang banyak untuk memilih kandidat yang akan memastikan bahwa pembangunan mencapai pelosok di kampung-kampung.
“Kami [PNC] datang bersama masyarakat adat negeri ini karena kami adalah tamu mereka dan kami menghormati mereka. Kami yakin mereka akan mewakili rakyatnya dan desa mereka dijaga dengan baik,” katanya.
“Ketika kita mencari orang untuk melakukan pekerjaan itu, kita selalu dikecewakan. Saya tidak lahir di kota”.
“Saya lahir di semak-semak Pangia, di tempat yang tidak memiliki rumah sakit atau staf medis. Jadi saya memahami kesulitan yang dialami orang-orang [di kampung],” kata dia mengingatkan.
Dia menyoroti catatan pemerintahannya yang dipimpin PNC yang berkuasa dari 2012 hingga Mei 2019.
“Pemerintah PNC memberikan pendidikan gratis dan perawatan kesehatan gratis, membangun infrastruktur [termasuk] bandara, jalan, jembatan, dermaga, rumah sakit, dan sekolah,” katanya.
“Kami tahu bidang-bidang yang dapat ditingkatkan oleh pemerintah,” katanya.
Dia mengatakan gubernur petahana (Gary Juffa) adalah alasan “tidak ada yang dilakukan” di utara. (*)
Discussion about this post