Jayapura, Jubi – Dosen Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Bandung, Dr Wawan Budi Darmawan S.IP, M.SI mengatakan pemerintah Indonesia harus bisa menyelesaikan isu-isu Papua di kawasan Pasifik. Isu-isu yang dimaksud adalah isu HAM, sosial budaya, ekonomi, dan lain-lainya yang terjadi di Papua.
Hal itu dinyatakan Budi dalam Focus Group Discussion “G20 dan Negara-negara Pasifik: Presidensi Indonesia dan Upaya ASEAN Outlook On Indo-Pacific (AOIP) Guna Menjadikan Kawasan Indo-Pasifik Sebagai Kawasan Yang Damai dan Sejahtera” yang diselenggarakan Pusat Studi Indo-Pasifik Uncen di Swiss Belhotel Jayapura, pada Rabu (29/6/2022).
Budi mengemukakan bahwa isu-isu Papua perlu diselesaikan sebagai upaya jika Indonesia ingin membangun kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik khususnya di Pasifik selatan.
Menurut Budi isu-isu Papua selalu menjadi pembicaraan di forum-forum negara Pasifik sehingga harus menjadi perhatian negara untuk bisa menyelesaikan hal ini.
“Posisi Indonesia sangat strategis karena diapit dua samudera dan dua benua terutama di kawasan Pasifik. Upaya Indonesia membangun kerjasama ekonomi di wilayah Pasifik selatan. Yah, dimulai dengan harus selesaikan [bereskan] isu Papua,” katanya.
Dosen Hubungan Internasional Fisipol Universitas Cenderawasih, Petrus Farneubun, mengatakan sejauh Indonesia sudah berusaha membendung internasionalisasi masalah Papua melalui diplomasi di kawasan Pasifik seperti melalui diplomasi forum Melanesian Spearhead Group (MSG), Pasifik Island Forum dan melalui kegiatan-kegiatan ekonomi.
Namun, Farneubun menerangkan bahwa pemerintah Indonesia membangun Papua masih fokus berkiblat ke negara-negara barat karena secara ekonomi maupun politik negara-negara barat memiliki kekuatan yang besar.
“Negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Inggris ini memiliki power yang dominan sehingga kalau ada dukungan mereka terhadap isu Papua [merdeka] ini menguat bisa mempengaruhi dinamika yang terjadi di kawasan. Oleh karena itu Indonesia condong [bekerja sama] dengan negara-negara ini,” ujar kandidat doktor Hubungan Internasional Universitas Groningen Belanda itu kepada Jubi.
Menurut Farneubun isu-isu Papua memang selalu panas untuk dibicarakan oleh karena ke depannya pemerintah harus mulai memikirkan untuk membangun Papua dengan melihat dari negara-negara di kawasan Pasifik. (*)
Discussion about this post