Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Papua Nugini (PNG), James Marape, mengatakan lautan Kepulauan Pasifik memiliki 60 persen sumber daya ikan tuna dunia dan itulah kekuatan ekonomi global mereka.
“Jika kita berdiri bersama, kita dapat memastikan bahwa kita mendapat kesepakatan terbaik untuk negara kita,” katanya dalam pidatonya di Forum Kepulauan Pasifik di Fiji, Jumat (15/7/2022) sebagaimana dilansir https://www.thenational.com.pg/we-must-stand-united.
Dia menegaskan bahwa forum ini harus menjadi instrumen untuk menyatukan semua di negara di Kepulauan Pasifik.
“Kita semua dengan satu suara, kesatuan itu harus menang dalam segala keadaan. Organisasi kita harus mewakili semua keragaman kita. Tidak ada suara yang terlalu kecil, tidak ada suara yang terlalu besar, kita semua sama,” kata Marape.
Dia mengingatkan bahwa kepemimpinan dalam forum ini harus dirotasi antara semua pemimpin negara Pasifik dan mengakui bahwa fakta semua setara. Marape mengatakan forum ini masih sangat relevan dan 16 anggota saat ini berdiri sejajar.
”Itu harus mewakili persatuan kita sebagai keluarga bangsa,” katanya.
Dia mengatakan kebersamaan ini akan memberikan kekuatan untuk mengatasi banyak tantangan yang dihadapi Pasifik seperti perubahan iklim, masalah ekonomi, pencurian beberapa sumber daya laut di lautan Pasifik.
Marape juga memperingatkan bahwa di sini juga ada kekuatan yang bermain di kawasan Pasifik melalui geopolitik.
”Kebijakan luar negeri PNG tetap bahwa kami berteman dengan semua dan tidak bermusuhan,” kata Marape.
“Tanpa alasan yang bagus, musuh orang lain bukanlah musuh saya,” tambah Marape.
“Dan cara Pasifik damai intrinsik kita harus menenangkan semua kekuatan dan kepentingan wilayah kita,” kata Marape.
Dia menambahkan di zaman sekarang ini, hubungan luar negeri tidak hanya bersifat historis atau filosofis tetapi lebih berkaitan dengan perdagangan untuk ekonomi nasional bangsa.
”Ada kebutuhan untuk perdagangan yang lebih besar tidak hanya di antara kita sendiri di dalam forum, tetapi juga di luar wilayah kita. Oleh karena itu kebutuhan untuk mempertahankan ekonomi kita sangat nyata. Lihat contoh Nauru,” kata Marape.
Dia mengatakan dulunya Nauru sangat kaya tambang fosfat dengan salah satu produk domestik bruto (PDRB) per kapita terkaya di dunia, namun berbeda saat ini.
”Itu seharusnya tidak terjadi di Pasifik yang kaya akan sumber daya laut dan darat. Kita di Pasifik harus menggunakan kesatuan bangsa ini untuk mendorong kesejahteraan ekonomi kolektif kita untuk mengembangkan dan mempertahankan negara kita,” katanya.
“Misalnya, kita di PNG, kami tidak ingin mengompromikan hubungan dengan sesama Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) karena hubungan perdagangan itu membuat ekonomi kami tetap berfungsi,” kata Marape.
Dia menambahkan Pasifik harus menjadi kawasan yang bersahabat bagi semua, terutama mereka yang dengan tulus menghormati kepentingan nasional dan Pasifik. Tak lupa pula Marape mengusulkan langkah langkah berikut untuk menjaga Pasifik tetap kuat secara ekonomi antara lain, meningkatkan perdagangan internal dan perdagangan di antara negara-negara Pasifik.
“Negara-negara sahabat kita harus lebih banyak membantu di bidang perdagangan dan perdangaan bukan hanya bantuan dan hibah. Pastikan paparan perubahan iklim dan kesulitan yang disebabkan secara global lainnya ditangangi dan diadvokasi secara kolektif oleh forum. Forum harus kontemporer dengan tetap mempertahankan nilai nilai historisnya. Negara-negara Pasifik harus memiliki hubungan orang ke orang, bisnis ke bisnis juga dan bukan hanya pemerintah ke pemerintah. Kami sekarang mengeluarkan strategi 2025,” kata James Marape. (*)
Discussion about this post