Jayapura, Jubi – Kantor Pemilihan Fiji prihatin dengan rendahnya jumlah aplikasi pemungutan suara pos yang diterima sejauh ini.
FBC News melaporkan bahwa hingga Senin (21/11/2022) dini hari kantor tersebut telah menerima 4.303 aplikasi.
Pengawas Pemilu Fiji, Mohammed Saneem, mengatakan dari aplikasi yang diterima, 4.246 telah disetujui.
Aplikasi ditutup pada pukul 5 sore pada Rabu (23/11/2022) waktu setempat.
Sementara itu, ketika persiapan untuk pemilihan 14 Desember meningkat, Kepolisian Fiji melaporkan peningkatan vandalisme dan intimidasi.
Mengutipย Fiji elections boss concerned at postal vote application numbers | RNZ Newsย menyebutkan Komisaris Polisi, Sitiveni Qiliho, mengatakan Partai Pertama Fiji telah menjadi satu-satunya target sejauh ini dengan papan reklame, spanduk, dan bahan kampanye di kendaraan yang dirusak.
Qiliho mengatakan intimidasi verbal dan fisik terhadap pendukung partai dan postingan kebencian di media sosial telah meningkat.
FBC News melaporkan Qiliho telah mengingatkan warga Fiji bahwa tindakan vandalisme, intimidasi, dan kegaduhan politik semacam itu membawa hukuman berat.
Karena tindakan tersebut termasuk dalam pelanggaran pemilu, polisi akan bekerja sama dengan Komisi Independen Fiji melawan Korupsi untuk melakukan penyelidikan.
LSM menginginkan transisi damai setelah pemilihan umum
Koalisi Hak Asasi Manusia telah memohon kepada para pemangku kepentingan dan rakyat Fiji untuk terlibat dalam transisi kekuasaan secara damai setelah pemilihan pemerintah berikutnya.
Dalam sebuah pernyataan, koalisi mengatakan pemilihan telah mendorong partisipasi politik yang lebih besar, dengan peningkatan partai politik sejak 2018. LSM itu mengatakan bahwa sejak pengumuman pemilu 2022, debat politik dan dialog publik juga meningkat dan harus didorong, tetapi tanpa serangan pribadi dan fitnah.
Ia mengatakan orang Fiji harus dapat membuat keputusan bebas ketika memberikan suara mereka, dan suatu negara tidak dapat benar-benar demokratis sampai warganya memiliki kesempatan untuk memilih perwakilan mereka melalui pemilihan yang dilakukan dengan kuat, bebas, dan adil.
Koalisi mengatakan ketika hasilnya masuk pada malam pemilihan, sama pentingnya bahwa kekuatan yang diberikan oleh kehendak rakyat, dihormati. (*)