Jayapura, Jubi – Meski pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Vanuatu belum menetapkan hasil pemilihan umum, namun hasil perhitungan cepat tak resmi pemilu Vanuatu yang digelar 13 Oktober lalu, menunjukkan dua mantan Perdana Menteri (PM) Vanuatu terpilih kembali.
Radio New Zeland (RNZ) Pasifik menyebutkan berdasarkan hasil tidak resmi dari pemilihan Vanuatu, dua dari lima mantan perdana menteri ditetapkan untuk memperoleh kursi di parlemen baru.
Bersama dengan petahana yang kembali, Bob Loughman dan Charlot Salwai pada Pentakosta, dan Sato Kilman pada Malekula.
Loughman mendapat kursi terakhir dari tujuh di Tanna, sementara Kilman dan Salwai mencetak suara tertinggi di daerah pemilihan masing-masing.
Sejauh ini hasil tidak resmi menunjukkan tidak ada partai politik yang ikut kontestasi pemilu berhasil mengamankan mayoritas sederhana 27 dari 52 kursi.
Kilman mengatakan pemerintah pasti akan menjadi koalisi.
“Saya pikir dengan jumlah perdana menteri dan partai politik besar, jelas hal pertama adalah bahwa presiden mereka akan menjadi perdana menteri dalam pemerintahan koalisi mana pun. Saya pikir masalahnya adalah bagaimana mengelola banyak partai dalam pemerintahan koalisi itu,” katanya.
Kilman mengatakan yang penting adalah bagaimana koalisi itu dikelola.
Dia mengatakan seharusnya tidak ada banyak kesulitan karena semua partai politik mendukung rencana pembangunan berkelanjutan dan begitu berada di pemerintahan, mereka dapat menunjukkan jenis kendaraan apa yang akan mereka gunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kilman mengatakan reformasi konstitusi sangat penting bagi Partai Progresif Rakyatnya.
Penghitungan resmi sekarang sedang berlangsung di Port Vila dan hasil lengkapnya akan dipublikasikan akhir pekan ini.
Bob Loughman adalah Perdana Menteri dari Vanua’aku Pati, sejak 20 April 2020. Dia memenangkan pemilihan umum Vanuatu 2020 setelah mengalahkan Charlot Salwai. Sato Kilman mantan PM Vanuatu sejak 2011 sampai dengan 2015 dari People’s Progresissive Party. Sedangkan Charlot Salwai adalah mantan PM dari Partai Reunification Movement for Change menjadi PM Vanuatu dari 2016-2022. (*)