Jayapura, Jubi – Menlu Indonesia baru saja mengunjungi Honiara, ibu kota negara Kepulauan Solomon dan memberikan hadiah pembangunan lapangan futsal serba guna pekan lalu. Pemberian ini jelas tidak menghalangi dukungan Solomon Island terhadap masyarakat di Papua Barat.
Mengutip laman resmi dari Wale: Indonesia’s ‘futsal gift’ should not deter our stand for West Papua – Solomon Star News. Pemimpin Oposisi Parlemen Solomon Island, Matthew Wale mengatakan penyerahan Stadion Futsal baru dari pemerintah Indonesia seharusnya tidak menghalangi dukungan Kepulauan Solomon untuk sesama warga Melanesia di Papua Barat.
Hadiahi dari Indonesia, kata Mr Wale Kepulauan Solomon seharusnya tidak pernah membiarkan ini menjadi 30 keping perak untuk mengkhianati sesama orang Melanesia di Papua Barat. “Maksudmu 30 pcs perak?” tulis Wale dalam akun pribadi @MatthewCWale.
Ia menulis pada akun pribadi Twiter-nya menanggapi pernyataan Perdana Menteri Sogavare di parlemen Solomon saat menyampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno L. Marsudi akan tiba di Honiara, Kepulauan Solomon 6 September untuk membuka stadion Friendship Hall Futsal. Perdana Menteri Manasseh Sogavare mengumumkan hari ini di Parlemen. “Maksudmu 30 pcs perak?” demikian dikutip dari akun pribadi Twitter @MatthewCWale
Dia mengatakan Stadion Futsal yang baru adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi kode futsal di negara Kepulauan Solomon. “Tetapi itu tidak boleh mengubah pendirian dan perspektif kita tentang Papua Barat,” katanya.
Pemimpin Oposisi mengatakan tidak benar bahwa suara Kepulauan Solomon dibungkam oleh ‘hadiah’ ini, dari berbicara untuk orang-orang Papua Barat yang tidak bersuara yang terus menderita di bawah penindasan kolonial di Indonesia.
Wale mengatakan Perdana Menteri tahu betul karena dia adalah pendukung kuat Papua Barat.
“Perdana Menteri kami saat ini adalah pendukung kuat Papua Barat, dan saya mendesaknya untuk mengangkat masalah Papua Barat kepada delegasi Indonesia yang berkunjung selama pertemuan mereka,” katanya.
Wale juga mengeluarkan seruan kepada delegasi pemerintah Indonesia yang berkunjung untuk memfasilitasi seruan sebelumnya di Kepulauan Solomon, agar Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dapat mengunjungi Papua Barat.
Matthew Cooper Wale berasal dari Ambu Village, Provinsi Malaita, Kepulauan Solomon. Ia lahir pada 13 Juni 1968, adalah seorang politikus Kepulauan Solomon. Dia adalah anggota Parlemen Nasional Kepulauan Solomon, dan terpilih menjadi anggota Parlemen mewakili konstituensi Aoke/Langalanga pada 27 Maret 2008 dari Democratic Party.
Ia menjadi pemimpin oposisi di Parlemen Solomon sejak pemilihan umum 2019, selanjutnya pernah pula mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah Sogavare. Oposisi kalah dalam penundaan Pemilu dari 2023 ke 2024 oleh Perdana Menteri Sogavare karena alasan Pasifik Games 2023.
Sekadar catatan Jubi menurut catatan Injil, Yudas Iskariot adalah seorang murid Yesus yang kemudian menjadi pengkhianat dengan menjualnya pada musuh-musuh Yesus, yaitu para imam kepala dan ahli Tiga puluh keping perak adalah bayaran untuk Yudas Iskariot ketika ia mengkhianati Yesus, menurut catatan dalam Injil Matius 26:15 pada Perjanjian Baru. (*)