Jayapura, Jubi – Mantan Ditjen Kehakiman Pemerintah Vanuatu, Doresday Kenneth Lui, maju sebagai calon anggota parlemen Vanuatu dari kandidat independen.
Dia termasuk dalam kategorinya sendiri sebagai suara perempuan terbaru yang tampil dengan profesionalisme, kepercayaan diri, dan kebijaksanaan saat suaranya naik ke atas lereng mewakili Ohlen Freshwind.
Dia merupakan perempuan pertama dari wilayahnya, untuk meyakinkan semua pemilih tetapi khususnya kaum perempuan, untuk memilihnya sebagai anggota DPR (MP) dalam pemilu pada 13 Oktober 2022.
“Kita perlu kembali ke Pembukaan UUD untuk membekali kembali diri kita dengan Iman kepada Tuhan, Nilai Melanesia dan Prinsip Kristen, yang menjadi fokus dari para Pemimpin perjuangan Kemerdekaan yang asli,” katanya sebagaimana dikutip jubi dari https://www.dailypost.vu/news/former-justice-dg-aims-for-gender-balance-in-parliament.
Dalam pesan singkat dia katakan, “Agar kita berjalan dalam prinsip-prinsip itu, kita perlu memiliki pemimpin yang tidak hanya percaya pada prinsip-prinsip itu tetapi juga menjalankan pembicaraan tentang prinsip-prinsip itu dan hanya dengan begitu, akan bersikap tegas.”
“Dan hanya dengan demikian kita dapat memastikan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa memberikan kebijaksanaan itu kepada para leluhur kita untuk mengucapkan Motto Bangsa kita ‘Dewa Panjang Yumi Stanap”.
Kandidat tidak berbasa-basi dengan mengatakan, “Kedua, suara kaum perempuan sudah terlalu lama absen dari Red Roof (Parlemen Vanuatu).”
“Ya, kami membutuhkan suara perempuan kami di Parlemen untuk memastikan bahwa keseimbangan gender masih hidup dan baik di lantai Parlemen.”
Ini adalah doa saya agar para kandidat perempuan dapat masuk ke Parlemen untuk memastikan keseimbangan dalam debat dan diskusi di lantai Parlemen,” katanya.
Kandidat yang blak-blakan dari Malekula ini, lulusan universitas dan mantan pegawai negeri yang pernah mensomasi pemerintah di pengadilan atas pemberhentian yang salah dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal (Ditjen) Kehakiman dan akhirnya menang. (*)