Jayapura, Jubi – Kepolisan Daerah Papua memastikan tidak ada perampasan senjata api dalam insiden pengadangan yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB terhadap delapan warga sipil dan satu anggota TNI di Kampung Baguwo, Distrik Topiyai, Kabupaten Paniai, Jumat (7/9/2022). Hal itu dinyatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Papua, Kombes Faizal Rahmadani di Kota Jayapura, Sabtu (8/10/2022).
“Saya ditelepon Kepala Satuan Reserse Kriminal [Kepolisian Resor Paniai]. Kasusnya, 365 [atau pencurian yang didahului, disertai atau diikuti kekerasan atau ancaman kekerasan] dengan [sejumlah] kerugian material. Tapi, tidak ada senjata yang hilang, hanya barang-barang korban yang diambil,” kata Faizal pada Sabtu.
Kronologi yang didapatkan Jubi menyebutkan penghadangan itu bermula saat truk dalam perjalanan kembali ke Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai, setelah mengantar tanki ke Distrik Aradide pada Jumat (7/10/2022). Truk itu berangkat dari Distrik Aradide sekitar pukul 14.40 WP, dan membawa tiga warga sipil dan seorang prajurit TNI bernama Sertu Bayu.
Sekitar pukul 15.20 WP, truk itu melintas di depan SMP 1 Ekadide. Di sana, ada empat orang guru honorer yang ikut menumpang ke Kampung Enarotali. Sejumlah dua truk akhirnya beriringan melanjutkan perjalanan menuju Enarotali.
Sekitar pukul 15.50 WP, truk tiba di Kampung Baguwo, Distrik Topiyai. Di sana, kedua truk itu diadang sekitar 20 anggota TPNPB Kodam XIII Kegepa Nipouda yang membawa senjata api jenis Mouser, SS1 V1, SS1 V2 dan senjata rakitan.
Para penumpang itu dipaksa turun dari kedua truk, dan diinterogasi anggota TPNPB. Mereka menanyai apakah ada penumpang yang membawa senjata api atau amunisi, dan para penumpang menjawab tidak ada. Anggota TPNPB kemudian menendang, memukul para korban dengan popor senjata, dan menelanjangi mereka.
Sekitar pukul 16.20 WP, para penumpang truk dilepas dan diperbolehkan melanjutkan perjalanan menuju Enarotali dengan menggunakan dua unit truk sipil. Sekitar pukul 17.25 WP, delapan warga sipil itu tiba di Koramil Enarotali dalam keadaan selamat, meski mengalami sejumlah luka lebam karena dianiaya anggota TPNPB dengan popor senjata.
Hingga berita ini diturunkan aparat kepolisan masih melakukan pencarian dan pendalaman dari kejadian tersebut. Situasi kemanan di Kabupaten Paniai dilaporkan kondusif. (*)