Jayapura, Jubi – Vanuatu akan menyelenggarakan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 13 Oktober mendatang. Sejak kemerdekaan Vanuatu pada 30 Juli 1980, pernah memiliki 5 perempuan anggota parlemen.
Kelima anggota parlemen itu adalah Maria Crowby dan Hilda Lini di daerah pemilihan Port Vila, Leinavao Tasso dan Isabelle Kora, keduanya di daerah pemilihan Epi, dan Eta Rory dari Malekula.
Motarilavoa Hilda Lin̄i, seorang kepala negara Turaga di Pulau Pentakosta di Vanuatu di Pasifik Selatan. Dia termasuk pejuang gerakan Pasifik bebas nuklir, hak-hak perempuan, hak-hak adat, dan isu-isu lingkungan.
Setelah kemerdekaan Vanuatu tahun 1980, Hilda Lini menjadi salah satu dari dua wanita pertama yang terpilih menjadi anggota Parlemen, pada 1987.
Selama awal 1990-an, sebagai Menteri Kesehatan, ia membantu membujuk Organisasi Kesehatan Dunia untuk mengajukan pertanyaan tentang legalitas senjata nuklir ke Mahkamah Internasional di Den Haag. Dia menerima Penghargaan Masa Depan Bebas Nuklir pada 2005.
Kedua adalah Maria Crowby. Dia telah bekerja di pemerintahan dan yang paling penting, mendiang Maria Crowby pernah menjadi anggota parlemen Vanuatu pada parlemen 1988 hingga 1991 di bawah bendera partai Union of Moderates Party (UMP).
Anggota Parlemen perempuan Vanuatu ketiga adalah Leinavao Tasso (juga dikenal sebagai Taso Leinavao) adalah seorang politikus dari Vanuatu yang menjadi anggota parlemen dari 2004 hingga 2008, dan Menteri Pendidikan dari 2007 hingga 2008. Dia adalah satu dari dua perempuan yang terpilih menjadi anggota Parlemen Vanuatu pada 2004.
Selanjutnya pada 2002, Hon Isabelle Donald Kora terpilih menjadi anggota Parlemen Nasional dan menjadi wanita ketiga yang pernah terpilih menjadi anggota legislatif Vanuatu. Hon Donald menjabat dua periode terpilih, 2002-2005 dan 2005-2008.
Dari 2002-04, dia adalah Wakil Ketua Parlemen. Dari 2004-06, ia bergabung dengan Pemerintah, menjadi Menteri Program Reformasi Menyeluruh, Urusan Perempuan dan Anak. Dari 2006-07, dia adalah Menteri Kehakiman dan Kesejahteraan Sosial. Pada 2005 Kepala Suku di bagian Timur Epi, pulau tempat dia terpilih, menganugerahkannya gelar adat tingkat tinggi “Sikawonuta” (wanita terhebat).
Perempuan kelima yang pernah menjadi anggota parlemen Vanuatu adalah Eta Rory, yang berasal dari pulau terbesar kedua di Vanuatu, Pulau Malakula.
Dia juga bekerja dengan perempuan melalui gereja-gereja lokal, yang membuatnya diusulkan oleh Uskup Vanuatu, James Ligo, untuk mencalonkan diri sebagai anggota Parlemen Vanuatu untuk daerah pemilihan Malakula dalam pemilihan 2008.
Dalam pemilihan itu dia adalah salah satu dari dua kandidat perempuan yang berhasil, yang lainnya adalah incumbent, Isabelle Donald, tetapi Donald kemudian didiskualifikasi karena menyuap pemilih. (*)