Jayapura, Jubi – Papua hanya punya satu harapan untuk meloloskan atlet mereka ke Olimpiade Paris 2024. Tersisa Farrel Armandio Tangkas dari cabang olahraga renang yang masih memiliki peluang lolos ke iven olahraga dunia itu.
Harapan dari cabang olahraga angkat besi telah pupus, setelah dua lifter andalan Papua, Ricko Saputra dan Natasya Beteyob gagal mewujudkan impian lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Keduanya gagal setelah tersingkir di ajang International Weightlifting Federation (IWF) 2024 yang berlangsung di Phuket, Thailand, 31 Maret – 11 April. Dua lifter Papua itu gagal mendapatkan tiket lolos ke Olimpiade karena tak masuk dalam 10 besar peringkat IWF.
Ricko dan Natasya dua dari 11 atlet angkat besi Indonesia yang diboyong Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) ke ajang IWF 2024.
“Keduanya tidak dapat tiket lolos ke Olimpiade Paris. Kalau berdasarkan peringkat itu kan harus masuk 10 besar. Natasya ada di peringkat ke-15, begitupun Ricko,” kata Yanti, official angkat besi Papua sekaligus bendahara umum Pengprov PABSI Papua kepada Jubi, Sabtu (6/4/2024).
Meski begitu, PABSI Papua tak kecewa dengan hasil yang diraih oleh dua atletnya itu. Mereka optimis Ricko dan Natasya bisa mewujudkan impian mereka di Olimpiade berikutnya.
Dalam waktu dekat, kedua lifter Papua itu akan disiapkan untuk tampil di beberapa ajang kejuaraan dunia dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan berlangsung di Aceh – Sumatera Utara tahun ini.
“Umur mereka masih muda, jadi pasca kegagalan ini mereka masih bisa mengejar untuk olimpiade berikutnya. Ricko akan dipersiapkan menggantikan Eko Yuli, karena ini merupakan Olimpiade terakhir Eko Yuli,” ujar Yanti.
“Ricko dan Natasya diberikan cuti mulai tanggal 9 – 14 April dari PB PABSI, dan setelah pulang cuti mereka akan dipersiapkan untuk kejuaraan dunia lainnya dan PON XXI Aceh – Sumut,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, Kenius Kogoya juga mengungkapkan dari empat atlet Papua yang memperebutkan tiket lolos ke Olimpiade, tiga diantaranya telah gagal.
Kata Kenius, masih ada satu harapan terakhir dari cabang olahraga renang, yakni Farrel Armandio Tangkas.
“Kita masih punya satu lagi di renang, jadi atlet kita yang tes Olimpiade itu ada empat atlet antara lain dua di di angkat besi yakni Ricko Saputra dan Natasya Beteyob, satu di panahan dan satu lagi Farrel Armandio Tangkas di renang,” kata Kenius.
“Nah, tiga atlet diantaranya sudah tampil dan hasilnya tidak lolos ke Olimpiade Paris 2024. Tinggal terakhir ini harapannya di Farrel Tangkas atlet renang kita dan kita berdoa mudah-mudahan dia bisa lolos ke Olimpiade.”
Penerus Lisa Rumbewas
Kegagalan Ricko Saputra dan Natasya Beteyob lolos ke Olimpiade Paris melanjutkan paceklik atlet Papua. Pasalnya, sejak tahun 2008, belum ada lagi wakil Papua di iven olahraga dunia itu.
Mendiang Lisa Rumbewas menjadi atlet Papua terakhir yang tampil di ajang Olimpiade, bahkan sang legenda berhasil membawa pulang tiga medali dari tiga ajang Olimpiade, yakni medali perak 48 kg di Sydney tahun 2000, medali perak 53 kg di Athena tahun 2004 dan medali perunggu 53 kg di Olimpiade Beijing tahun 2008.
Namun, KONI Papua dan Pengprov PABSI Papua masih optimis dengan dua lifter muda itu. Keduanya dianggap masih memiliki prospek cerah di masa depan. KONI Papua bahkan mengandalkan dua lifter muda itu untuk mendulang medali pada PON XXI di Aceh – Sumut.
“Kalau Natasya dan Ricko itu memang keduanya jadi andalan kita untuk mendapatkan medali di PON XXI Aceh – Sumut nanti. Mereka dua atlet potensial kita,” kata Kenius Kogoya.
Ricko dan Natasya masih berkesempatan untuk melanjutkan kegemilangan mendiang Lisa Rumbewas di ajang Olimpiade. Keduanya telah mengoleksi sejumlah gelar juara dari berbagai iven angkat besi dunia, salah satunya di kejuaraan Asian Championship, Jeju, Korea Selatan. Pada ajang tersebut, Natasya Beteyob mendapatkan medali emas dan Ricko Saputra mendapatkan medali perunggu.
Ricko dan Natasya juga berandil besar meloloskan PABSI Papua ke PON XXI setelah memanen medali pada ajang Kejurnas sekaligus babak kualifikasi tahun 2023 lalu. Ricko menyumbangkan tiga medali emas dan Natasya mempersembahkan dua medali emas dan satu perak.
Hasil itu membuat Ketua Umum PABSI Papua, Elpius Hugi yakin atletnya bisa finis di posisi lima besar perolehan medali pada ajang PON XXI nanti.
“Target kita tidak muluk-muluk tapi kita berharap mereka bisa masuk 10 atau 5 besar itu saja sudah luar biasa bagi kami,” katanya.
Ricko Saputra tak mau larut dalam kegagalan. Ia bertekad bangkit dan memberikan penampilan terbaiknya pada iven berikutnya yang akan ia ikuti.
“Harus segera bangkit dan berdiri lagi untuk lebih baik ke depannya,” kata Ricko usai gagal meraih tiket Olimpiade Paris. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!