Jayapura, Jubi – Papua Football Academy atau PFA telah merampungkan proses seleksi calon siswa angkatan baru bertajuk PFA Cari Bakat 2023 di tiga Provinsi yakni Papua Selatan, Papua dan Papua Tengah, dan tujuh Kabupaten Kota meliputi Jayapura, Mimika, Merauke, Nabire, Waropen, Serui, Biak Numfor.
Seleksi akhir dilakukan di Stadion Mandala, Kota Jayapura tanggal 19-22 Juni 2023, yang melibatkan 50 calon dari hasil penjaringan 1.445 peserta. Dari 50 peserta itu akan disaring menjadi 30 anak yang akan dimasukan menjadi siswa baru di PFA.
Meski sudah mengantongi 30 nama terpilih, namun Direktur Teknik PFA, Wolfgang Pikal menuturkan hasil seleksi tersebut belum bisa diumumkan karena masih menunggu hasil tes kesehatan dan psikologi.
“Ini hari terakhir seleksi final, tadi pagi ada dua kelompok, dan sore ini juga. Sebenarnya kita target positif kita dapat berapa anak yang punya bakat yang sangat bagus dan sekarang untuk tim teknis telah mengambil keputusan menentukan 30 anak terbaik, tapi masih tunggu hasil dari medical check dan hasil tes psikologi, itu bukan kriteria utama tapi kita harus pertimbangan aspek itu juga,” kata Pikal kepada wartawan usai seleksi.
Ia mengatakan, hasil seleksi 30 anak yang lolos menjadi siswa baru PFA baru bisa diumumkan dalam dua minggu ke depan.
“Kurang lebih kita akan menentukan hasilnya dalam dua minggu ke depan. Kalau tes kesehatan sudah selesai cuma yang tes psikologi itu harus dianalisis lagi data yang didapat dan memakan waktu hingga dua minggu, agak lama memang,” jelasnya.
Sementara itu, Pelatih Kepala PFA, Ardiles Rumbiak membeberkan, dari tujuh kabupaten kota dari tiga provinsi, bakat-bakat yang dihasilkan semua memiliki kemampuan yang merata.
Ia juga menyebut pada pencarian bakat tahun ini juga melibatkan tiga talenta dari Sorong, Papua Barat untuk bergabung dalam seleksi akhir di Kota Jayapura.
“Dari tujuh kabupaten kota di tiga provinsi, Papua, Papua Selatan dan Papua Tengah dan juga ada kita tambah dari Sorong untuk secara keseluruhan saya sangat senang karena ini merupakan langkah awal dan hal seperti ini yang harus kita lakukan di Papua,” ujar Rumbiak.
“Kita harus banyak melihat dari usia pembinaan, tetapi bukan di satu tempat saja. Untuk itu di PFA ini merupakan program yang sangat baik karena kita bisa melihat di seluruh Kabupaten kita punya kesempatan melihat bakat potensi yang luar biasa dari anak-anak ini,” sebutnya. (*)