Jayapura, Jubi – Perjalanan Tim Hoki Papua bertolak dari Biak Numfor ke Jakarta menggunakan Kapal Laut menuju babak kualifikasi atau Pra-Pekan Olahraga Nasional di Jakarta dan Jawa Barat. Berjuang mendapatkan tiket lolos ke PON XXI di Aceh – Sumatera Utara tahun 2024 mendatang.
Binpres sekaligus salah seorang pelatih di Federasi Hoki Indonesia (FHI) Provinsi Papua, Matheus Kbarek mengatakan, timnya bertolak dari Biak menggunakan Kapal Laut dan tiba di Jakarta pada 2 Juli lalu.
Meski harus menggunakan kapal laut untuk mengikuti Pra-PON yang akan berlangsung pada 7-15 Juli (indoor) di Depok dan 22-30 Juli (outdoor) di Jakarta, Kbarek mengaku timnya tetap semangat dan optimistis bisa memberikan hasil terbaik di ajang tersebut.
Mereka tetap berterima kasih kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua yang sudah memberikan dukungan agar tim Hoki Papua bisa tampil di ajang Pra-PON demi mendapatkan tiket lolos ke PON XXI.
“Kita dapat dukungan dari KONI Papua, mereka tetap mendukung dan kita juga memaklumi kondisi yang kita alami di Papua. Suka tidak suka kita harus berangkat walaupun menggunakan kapal laut, tim kami harus berjuang untuk juara di Pra-PON ini, dalam artian harus lolos ke PON XXI. Karena kalau tidak ikut Pra-PON ini sama saja kita tidak akan bisa main di PON,” kata Kbarek dihubungi Jubi, Kamis (6/7/2023).
Untuk tim indoor sudah berada di Depok, Jawa Barat dan tim outdoor berada di Jakarta, mereka menyewa rumah untuk tempat tinggal sementara hingga selesainya ajang Pra-PON.
Walau dengan persiapan yang serba terbatas, Kbarek mengungkapkan timnya sama sekali tak mengeluh dan sudah sangat siap untuk tampil di Pra-PON.
“Apa pun yang terjadi walaupun dengan keterbatasan yang ada kita tidak mengeluh, tetap sportif dan tetap akan berikan yang terbaik untuk Papua. Kita harus berangkat dan memberikan yang terbaik untuk Papua karena kita punya harga diri. Walaupun pakai kapal laut kita tidak mengeluh. Terima kasih kepada KONI sudah mendukung keberangkatan kami ke Pra-PON,” ujarnya.
Tim Hoki Papua memboyong 30 atlet putra putri di nomor indoor dan 21 atlet putra putri nomor outdoor dengan mengkolaborasikan atlet senior dan junior karena ada regulasi usia atau 50 persen junior dan 50 persen senior.
“Kita tidak sempat seleksi karena ada yang di Jayapura dan ada yang di Biak, jadi yang indoor kita berangkatkan masing-masing 15 atlet putra dan putri. Outdoornya kita bawa 21 pemain untuk sekaligus diseleksi. Karena ada batasan usia 50-50 persen. Itu kenapa kita harus menggunakan kapal laut karena bawa banyak atlet,” katanya.
Ia membeberkan, sebagian besar skuad tim Hoki Papua masih akan diperkuat oleh atlet senior jebolan PON XXI lalu.
“Tim kami sudah siap untuk berlaga. Kalau senior itu hampir semua mantan pemain PON kemarin. Tapi kalau yang junior pada Desember kemarin tidak sempat ikut Kejurnas, jadi yah kita berusaha semaksimal mungkin untuk bagaimana tim kita bisa padu,” ujarnya. (*)