Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura diminta melakukan sistem pengelolaan sepak bola yang berbasis profesional. Untuk mewujudkan itu, manajemen diharapkan bisa mendapatkan banyak sponsor untuk memenuhi kebutuhan finansial tim.
Kata salah satu legenda klub Persipura, Fernando Fairyo, sebuah klub sepak bola profesional membutuhkan inovasi dari manajemen untuk bisa mendatangkan sponsor, karena sumber pendapatan klub profesional itu salah satunya berasal dari sponsor.
Untuk itu, legenda yang akrab disapa Nando itu berharap di era baru Persipura di bawah komando Yan Permenas Mandenas sebagai manajer anyar tim Mutiara Hitam bisa menggaet banyak sponsor untuk menghidupi tim dan mengontrak pemain.
Pasalnya, menurut Nando, dengan nilai kontrak yang pantas secara otomatis akan memagari pemain untuk tak pindah ke klub lain.
“Di era sekarang ini saya pikir pemain memang membutuhkan kontrak yang besar dan sepadan. Jadi harus ada upaya luar biasa dari manajer baru yang harus berusaha untuk mendapatkan sponsor. Persipura harus mendapatkan sponsor yang banyak sehingga itu bisa menanggulangi kebutuhan finansial tim ini,” kata Nando saat diundang dalam podcast Jubi TV, baru-baru ini.
Ia menyarankan sistem pengelolaan klub Persipura harus diubah jika ingin kembali lagi ke Liga 1. Di saat bersamaan tim-tim lain juga sudah mulai berkembang sebagai klub profesional.
“Saya rasa setiap keputusan yang diambil oleh manajemen itu pasti mengandung risiko, ada untung dan ruginya. Saya pikir kita sudah harus menuju ke arah profesional. Dan menurut saya, kalau tim mau sukses itu membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Sekarang kita harus berpikir bahwa bagaimana caranya Persipura harus bisa naik lagi ke Liga 1 dalam semusim,” ujar Nando.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Eduard Ivakdalam. Edu berharap siapa pun orang yang kini menduduki posisi manajer tim kebanggaan masyarakat Papua itu bisa membawa perubahan dan melakukan pengelolaan yang lebih profesional.
“Yang penting siapa pun yang duduk sebagai manajer itu harus bisa membangun Persipura ke depan supaya lebih baik. Harus mencintai dan mengurus Persipura dengan hati dan penuh keterbukaan dan mau menerima masukan dan kritikan dari orang lain ataupun publik,” katanya.
“Momen degradasinya Persipura ini menurut saya adalah momen yang tepat untuk membenahi semua, mulai dari manajemen, dan berpikir sepak bola yang modern dan profesional, menghargai pemain, pelatih, dan semua yang ada dalam tim dan semua harus diperhatikan dengan baik. Sehingga tuntutan dari manajemen nantinya tidak bisa dibantah lagi. Kita jangan bicara soal profesional tapi kalau masih diurus secara amatir, yah sama saja nanti,” pungkas Edu. (*)
Discussion about this post