Jayapura, Jubi – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, Kenius Kogoya, pada Senin (17/10/2022) memaparkan disertasinya tentang Nasionalisme, Kebudayaan, dan Olahraga.
Pada ujian pra promosi yang berlangsung tertutup di gedung Pasca Sarjana, Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Kenius Kogoya memaparkan hasil penelitiannya terkait dampak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) terhadap orang asli Papua (OAP).
Ujian dipromotori oleh Prof Dr Pawennari Hijjang MA, Dr Akhmad M.Hum (Co-Promotor), Dr Tri Setyo Guntoro M.Kes, AIFO (Co-Promotor), Prof Dr H Zainuddin Amali SE M.Si, dan penguji Prof Dr Drs Akbar Silo MS, Prof Dr Saharuddin Ita M.Kes, AIFO, Marlina Flassy S.Sos M.Hum Ph.D, Dr Fredrik Sokoy S.Sos M.Si, dan Dr Gerdha K.I Numbery S.Sos M.Si.
Kenius Kogoya menyampaikan hasil penelitiannya tentang perubahan nasionalisme dan kebudayaan orang asli Papua (OAP) dengan adanya event olahraga PON XX tahun 2021 dan kontribusi PON XX pada nasionalisme dan kebudayaan orang asli Papua (OAP).
“Adanya event olahraga PON XX di Papua menjadi stimulus tumbuhnya nasionalisme pada orang asli Papua [OAP]. Event olahraga ini membuat rasa cinta tanah air, toleransi, terbuka, persaudaraan, persatuan dan kebersamaan, serta semangat kebangsaan pada OAP tumbuh,” kata Kenius Kogoya melalui rilis Humas KONI Papua yang diterima Jubi, Kamis (20/10/2022).
Bung Ken, panggilan akrab Kenius Kogoya, menyebut penyelenggaraan PON XX di Papua memberikan kontribusi dalam membentuk rasa nasionalisme OAP yang tergambar dari munculnya kesediaan membela negara, rasa bangga pada bangsa, setia pada tanah air, dan mengakui kesatuan wilayah Indonesia.
“Penelitian ini membuktikan bahwa adanya event olahraga telah mengikis rasa nasionalisme ganda OAP. Melalui olahraga, dengan ditetapkannya Papua sebagai tuan rumah PON XX tahun 2021, OAP merasa dihargai, diperhatikan, dan dipercaya oleh negara,” jelasnya.
Kata Kenius, penyelenggaraan PON XX di Papua juga telah berkontribusi dalam perubahan kebudayaan orang asli Papua (OAP). Hal itu tercermin dari pandangan hidup, kebiasaan beraktivitas, dan infrastruktur yang berubah.
“PON XX membuat orang asli Papua sadar potensi dan tumbuh kultur kompetitif. Olahraga dipandang sebagai identitas atau harga diri OAP, dan sekaligus sebagai mempromosikan Papua serta budayanya. Pada bagian lain ekonomi kemasyarakatan tumbuh,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo saat membukan PON XX di Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura mengatakan PON Papua memiliki makna besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, event olahraga terakbar di tanah air itu merupakan wahana perekat bangsa.
“PON Papua adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, dan panggung persaudaraan,” kata Presiden Jokowi saat pembukaan PON XX Papua tahun 2021, Sabtu (2/10/2021). (*)