Jayapura, Jubi – Pelatih Persewar Waropen, Papua, Eduard Ivakdalam tak mau membanding-bandingkan status pemain dalam skuadnya. Selain tak mau ada istilah pemain inti dan cadangan, ia juga tak mau dalam skuadnya ada status pemain bintang.
Pelatih Persewar yang akrab disapa Edu itu menilai semua pemain yang ada dalam skuadnya punya kemampuan yang merata dan memiliki peran yang sama penting.
Meskipun ada sosok mantan pemain Persipura Jayapura dan sejumlah klub Liga 1, Frisca Womsiwor, Edu berharap pemain Persewar yang lain bisa ikut menimba pengalaman.
“Semua pemain kita sangat penting perannya, di skuad ini tidak ada bintang, semua sama. Tapi pemain muda harus belajar dari Frisca Womsiwor, kenapa dia bisa main seperti itu, padahal kita latihan yang sama. Jangan sampai ada pemain inti dan cadangan karena kita latihan sama-sama tidak ada pemain inti,” kata Edu, Selasa (16/8/22).
“Perkembangannya Frisca saat bergabung dengan kita itu sudah luar biasa karena dia bisa me-manage waktunya dan mengikuti program latihan yang kita kasih. Dia bisa kembali ke level terbaiknya lagi dan mengikuti semua program latihan yang kita kasih dengan baik. Bagi saya sendiri saya rasa senang bisa munculkan dia kembali,” sambungnya.
Eks pelatih tim sepak bola Papua yang sukses mempersembahkan medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX itu berharap dengan adanya sosok Frisca di skuad Persewar bisa memberikan dampak positif pada timnya menjelang keikutsertaan di kompetisi Liga 2.
“Di kompetisi nanti baru saya lihat kembali, bukan hanya karena dia sudah menjadi pemain hebat. Supaya waktu kompetisi kita bisa lebih baik lagi. semua pemain pasti bisa kalau mau bekerja keras. Assist memang banyak dari Frisca, tapi ini akan menjadi masalah kalau sayap lainnya belum maksimal. Tapi bagaimana di sisa waktu ini bisa dibenahi lagi biar tidak hanya dominan di posisi Frisca saja,” jelas Edu.
Sebelumnya, Eduard Ivakdalam ingin menyamaratakan skuadnya di segala lini. Ia tak mau ada istilah tim inti dan tim cadangan pada skuad Persewar. Hal tersebut menjadi salah satu Pekerjaan Rumah (PR) yang akan ia fokuskan disisa dua minggu menuju kompetisi Liga 2 musim 2022/2023.
Edu mengatakan ia ingin memiliki skuad yang merata dalam timnya. Sehingga memudahkannya untuk memilih pemain yang bisa menjalankan instruksinya dengan baik.
“Saya tidak mau pemain bermain dengan kemauan sendiri, itu yang akan saya perbaiki di minggu kerja yang baru di sisa dua minggu menuju kompetisi. Saya tidak mau ada istilah tim inti dan tim cadangan,” kata Edu, Senin (15/8/22).
“Saya mau di tim saya itu pemain dia punya kesempatan untuk bermain dan yang di luar itu pemain tunggu, bukan pemain cadangan sehingga kualitas mereka itu sama, karena kita tidak melatih mereka terpisah. Semua latihan sama-sama. Yang membuat mereka terpisah itu karena mereka bermain ikut kemauan sendiri,” tutupnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!