Jayapura, Jubi – Juru taktik Persewar Waropen, Eduard Ivakdalam, ingin menyamaratakan skuadnya di segala lini. Ia tak mau ada istilah tim inti dan tim cadangan pada skuad Persewar.
Hal tersebut menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang akan ia fokuskan di sisa dua pekan menuju kompetisi Liga 2 musim 2022/2023.
Pelatih yang akrab disapa Edu itu mengatakan ia ingin memiliki skuad yang merata dalam timnya sehingga memudahkannya untuk memilih pemain yang bisa menjalankan instruksinya dengan baik.
“Saya tidak mau pemain bermain dengan kemauan sendiri. Itu yang akan saya perbaiki di minggu kerja yang baru di sisa dua minggu menuju kompetisi. Saya tidak mau ada istilah tim inti dan tim cadangan,” kata Eduard Ivakdalam, Senin (15/8/22).
“Saya mau di tim saya itu pemain dia punya kesempatan untuk bermain dan yang di luar itu pemain tunggu, bukan pemain cadangan sehingga kualitas mereka itu sama, karena kita tidak melatih mereka terpisah. Semua latihan sama-sama. Yang membuat mereka terpisah itu karena mereka bermain ikut kemauan sendiri,” sambungnya.
Edu sebelumnya menekankan kepada anak asuhnya untuk selalu siap memanfaatkan peluang di depan gawang lawan. Karena penyelesaian akhir atau finishing touch diakuinya masih menjadi problem yang harus dibenahi sebelum kompetisi Liga 2 bergulir.
“Bukan tentang banyaknya gol, tapi kemampuan memanfaatkan peluang di depan gawang untuk menjadikan gol itu yang tidak kalah pentingnya,” tekan Edu.
Salah satu legenda Persipura Jayapura itu sebelumnya menyoroti timnya di dua laga uji coba karena berkali-kali gagal memanfaatkan sejumlah peluang menjadi gol.
“Saya memang puas lihat permainan kita dengan satu dua sentuhan, tapi lemahnya kita itu di finishing touch atau penyelesaian akhir,” ungkap Edu.
Pelatih yang juga sempat sukses mempersembahkan medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX untuk tim sepak bola Papua tahun 2021 lalu itu mengakui timnya sebenarnya punya kelebihan di sektor sayap. Hanya saja, ia menilai anak asuhnya masih gagap menerjemahkan itu.
“Dalam berapa uji coba itu gol kita tercipta dari umpan sayap. Nah kalau kita sudah tahu kemampuan kita seperti itu, berarti kan pemain harus pertajam itu. Kita sendiri pelatih kan sudah pertajam itu, tetapi pemain-pemain yang bermain di pos itu yang masih bermasalah begitu ada dapat pergantian pemain,” beber Edu.
Sama halnya dengan dua saudaranya, Persipura Jayapura dan PSBS Biak, pada kompetisi Liga 2 yang berformat tiga wilayah, Persewar Waropen juga tergabung di Grup Wilayah Timur yang hanya akan berisikan sembilan tim. (*)