Nabire, Jubi – Bupati Deiyai, Papua Tengah, Ateng Edowai menegaskan, kedatangan massa dari tiga kabupaten yakni Dogiyai, Deiyai dan Paniai bukanlah paksaan namun dilakukan secara spontan, yang berdasar atas konflik sosial di Topo, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire pada Senin, (5/6/2023).
“Berkaitan dengan kadatangan masyarakat dari tiga kabupaten dari atas itu datang secara spontan, mereka datang tanpa paksa. Sekali lagi, mereka datang spontan saja,” ujar Bupati Deiyai Ateng Edowai kepada Jubi, Rabu, (14/6/2023).
Menurutnya, hal itu telah disampaikannya juga kepada semua pihak yang turut hadir dalam pertemuan koordinasi dan mediasi serta musyawarah bersama dalam rangka penanganan konflik sosial yang digelar di aula Polres Nabire, Senin, (13/6/2023).
“Jadi hal ini saya sudah sampaikan juga kemarin saat rapat di Polres Nabire. Saya kira kita semua ketahui atas kedatangan mereka dan sekarang sesuai dengan keputusan bersama di Polres Nabire bahwa masing-masing Bupati tanggung jawab, maka saya bersedia untuk kembalikan saya punya masyarakat ke Deiyai walapun bukan saya yang suruh mereka turun,” kata dia.
Menurut Edowai, khusus masyarakat Deiyai yang turun ke Nabire secara spontan itu ada sebanyak 33 orang dan sudah diurus kendaraan untuk memulangkan mereka kembali ke tempat asalnya.
“Hari ini sudah aman, yang Deiyai punya sudah naik ke atas. Yang jelas, kita menjaga keamanan daerah. Supaya tetap aman, dan sesuai keputusan Bersama, saya sudah laksanakan amanat itu,” kata Edowai.
Edowai mengaku, untuk memulangkan warganya, Ia juga telah berkoordinasi dengan Forkopimda dalam hal ini Kapolres Deiyai dan Dandim Deiyai.
“Jadi saya mau garis bawahi, konflik yang terjadi di Topo ini bukan perang suku tetapi persoalan sengketa. Tidak boleh lagi sebut perang suku. Kami meminta kepada semua pihak agar tidak boleh terprovokasi dengan kata perang suku yang terjadi,” katanya.
Sementara, Bupati Nabire, Mesak Magai mengatakan, masing-masing kelompok warga diminta agar dapat membubarkan diri ke kabupaten asal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
“Saya minta kepada pak Bupati Paniai, Deiyai dan Dogiyai beserta kepala kepala suku akan mengembalikan warga ke masing-masing daerah usai pertemuan ini,” tutup Magai. (*)