Jayapura, Jubi – Warga yang tinggal di sekitar bantaran Kali Kamwolker di Perumnas III Waena, Kelurahan Yabansai, Kota Jayapura merasa was-was dan meningkatkan kewaspadaan saat terjadi cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi lebih satu jam.
Mama Ana, 56 tahun, yang memiliki rumah di pinggir Kali Kamwolker mengatakan saat hujan deras sebelumnya ia sekeluarga berjaga-jaga sepanjang malam.
“Hujan deras itu kami dalam rumah tidak tidur, kami jaga-jaga jangan sampai hujan deras terus longsor. Kami tinggal di samping kali jadi bahaya,” katanya kepada Jubi pada Kamis (4/4/2024).
Ia mengatakan ketika hujan dengan intensitas tinggi turun satu jam saja membuat Kali Kamwolker meluap dengan air yang deras. Hal itu menyebabkan rawan terjadi longsor pada tebing di sisi sungai yang di atasnya terdapat rumah.
Dari pantauan Jubi di sekitar Kali Kamwolker pada Kamis (4/4/2024), sebagian talud atau bangunan semen penahan dinding sungai di sepanjang kali ada yang sudah rusak dan hancur. Pohon-pohon besar di area resapan air juga semakin sedikit.
Kurang lebih ada 10 rumah sepanjang Kali Kamwolker. Ada juga rumah yang dibangun di bagian dalam area pemandian Kali Kamwolker.
Yunus, 27 tahun, pemuda yang tinggal di salah satu rumah mengatakan hujan deras yang terjadi pada 21 Maret 2024 membuat sungai meluap, arusnya kencang, dan bebatuan terbawa arus. Air yang meluap itu merusak pipa PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum).
“Hujan deras itu batu-batu dari atas arah air terjun ikut terbawa sampai ke bagian bawah, batu-batu terbentur ke talud membuat talud rusak, juga membuat pipa air [PDAM] patah. Air kali juga bawa batang pohon yang tumbang, berbahaya untuk rumah yang ada di sekitar kali,” katanya kepada Jubi.
Patahnya pipa sumber air PDAM itu membuat pasokan air bersih ke rumah-rumah di Kota Jayapura terganggu.
Israel, 25 tahun, yang sehari-hari menggunakan air PDAM di kosnya sekitar Waena mengatakan air yang mengalir dari pipa PDAM menjadi kotor karena peristiwa itu sehingga tidak bisa digunakan.
Warga lain yang tinggal di bantaran kali yang rawan longsor, seperti di bawah kaki gunung (sebutan untuk perbukitan) selalu waspada saat hujan lebat.
Mama Amina, 46 tahun, warga yang tinggal di sekitar area Kodam Lama, Kecamatan Gurabesi, Jayapura Utara mengatakan area di sekitar tempat tinggalnya rawan longsor. Menurutnya banyak rumah yang dibangun di bawah gunung atau perbukitan. Jika hujan deras warga melakukan antisipasi kalau-kalau terjadi longsor.
“Kalau hujan deras terus lama, itu warga yang punya rumah di dekat tebing waspada, jadi tidak tidur lihat kondisi, jangan sampai terjadi longsor,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!