Jayapura, Jubi- Peminat tanaman hias menjelang hari lebaran 2024 di Kota Jayapura nampaknya menurun bila dibandingkan saat menjelang Natal Desember 2023. Beberapa penjual tanaman hias yang ditemui Jubi mengakui omsetnya menurun jelang hari lebaran.
“ Waktu Desember itu pembelinya lumayan banyak yang datang membeli tanaman hias. Namun untuk sekarang ini cuma satu atau dua orang saja,” kata Joko (32), salah satu penjual tanaman hias di Jalan Raya Sentani, Abepura, Sabtu (06/04/2024).
Joko menjelaskan, sejak Januari pembeli mulai sepi bahkan menjelang Hari Raya Idul Fitri juga sama. Tapi pada Desember lalu hasil penjualan tanaman hias bisa mencapai Rp1 juta per hari. Namun jelang lebaran ini sepi bahkan hanya terjual satu sampai dua batang per hari.
“ Bunga yang dibeli juga seperti bunga aglonema, bugenvil, dan bunga kecil seperti bunga pukul 9. sedangkan yang lain jarang dibeli. Beda dengan Desember, banyak bunga yang terjual. Saya juga tidak tahu penyebabnya apa. Mungkin orang simpan uang untuk pergi liburan daripada beli bunga,”katanya
Harga tanaman hias yang dijual Joko bermacam-macam, tergantung ukuran dan jenis bunganya. Dari kisaran Rp20 ribu sampai Rp1 juta. “Bunga aglonema juga harganya berdasarkan jenisnya, ada yang harga Rp150 hingga Rp250 ribu per batang dan beberapa tanaman hias lainnya,” tuturnya.
Penjual tanaman hias lain, Kodir (33),pemilik Belantara Bunga di tanjakan ale-ale Padang Bulan, juga mengakui hal yang sama. Menurutnya, pembeli cukup banyak itu pada Desember 2023. Setelah itu sepi pembeli dari Januari hingga awal April menjelang lebaran ini.
Meski sepi pembeli, Kodir selalu merawat tanamannya dengan baik. Jenis bunga yang dijualnya juga bermacam-macam. Ada Bugenvil, Pucuk merah, Anggrek, Aglaonema, jenis-jenis bunga lainnya. Harga yang ditawarkan juga disesuaikan dengan jenis bunga dan ukurannya. “Kalau bugenvil kami jual Rp100 ribu sampai Rp150 ribu per batang, Pucuk merah yang kecil Rp30 ribu sampai Rp200 ribu, dan Anggrek Rp150 ribu,” katanya
Kodir bercerita, usaha tanaman hias yang digelutinya sejak 2006 hingga saat ini, memberikan keuntungan yang lumayan. Meski tak sebanding dengan saat-saat sebelum dilanda Covid-19. “Untuk sekarang hanya cukup untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi tidak papa yang penting ada satu dua orang yang datang membeli bunga,”katanya
Parmi (40), penjaga bunga di Lembah Bunga turunan Ale-Ale juga mengatakan hal yang sama. Pembeli lebih ramai di Desember daripada kondisi sekarang. “Mungkin Desember orang lebih banyak menghias rumah menyambut hari natal dari pada sekarang ini,” jelasnya. (*)
Discussion about this post