Jayapura, Jubi – Umat Hindu di Kota Jayapura, Papua, merayakan Hari Galungan di Pura Agung Surya Bhuvana, Rabu (4/1/2023).
“Hari ini diperingati sebagai hari kemenangan Dharma [kebenaran] melawan Adharma [kejahatan],” ujar Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Papua, I Komang Alit Wardana.
Hari Raya Galungan merupakan hari raya umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta. Kata Galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya menang.
“Dari 4 Januari sampai 14 Januari, dan akan disusul dengan perayaan Kuningan. Hari Raya Galungan dirayakan setiap enam bulan Bali [210 hari], yaitu pada hari Kliwon Dugulan atau Rabu Kliwon wuku Dugulan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, I Komang mengingatkan umat Hindu agar tidak terlibat dalam politik praktis atau mendukung, bersama-sama mencegah pandemi Covid-19, dan bijak menggunakan media sosial terutama terkait informasi gempa.
“Mencerna setiap informasi yang didapat agar tidak menimbulkan persepsi negatif. [terkait gempa] Carilah informasi yang bisa dipercaya dari BMKG dan pemerintah. Jangan terprovokasi dengan medsos bahwa akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Pinandita Wira Adnyana mengatakan dalam perayaan ini umat Hindu memberikan persembahan pada sang Hyang Widhi (yang dihormati) dan Dewa Bhatara dengan segala manifestasinya sebagai bentuk rasa syukur.
“Mengendalikan diri dengan bebagai pertentangan sehingga persaudaraan dan kasih sayang tetap terjalin. Kami tetap menjaga toleransi,” ujarnya.
Sebelumnya, umat Hindu melakukan pembersihan diri, lingkungan, dan sarana dan prasarana sehingga melaksanakan Hari Raya Galungan dengan nyaman dan damai.
“Dharma penting diimplementasikan untuk kebenaran dan kemenangan demi mengalahkan sifat-sifat ego, amarah, saling menjelekkan orang, dan iri. Mari kita menyuarakan kebenaran,” ujarnya.
Wira menambahkan akan diadakan lepas sambut tahun baru untuk umat Hindu pada 8 Januari 2023 di Pantai Hamadi Jayapura sebagai sarana mengevaluasi kesenangan, kebahagiaan dan kemenangan. (*)