Jayapura, Jubi – Produk kreatif dan kewirausahaan merupakan kemampuan dalam mengeluarkan gagasan atau ide untuk menciptakan hasil yang inovatif, yang nantinya akan memberikan peluang bisnis.
Salah satunya di SMK Negeri 8 TIK Jayapura yang sudah berhasil menghasilkan produk kreatif, sehingga bernilai usaha dan juga dapat membantu peserta didik dalam memenuhi perekonomian.
“Saat ini kami baru mempunyai tiga produk, yaitu sabun cuci piring (SMK light), sabun pakaian (del clean), dan pewangi pakaian (soft del),” ujar Kepala SMK Negeri 8 TIK Jayapura, Feronika Munthe, Rabu (12/7/2023).
Produk kreatif kewirausahaan bertujuan untuk dapat menciptakan sebuah sikap wirausaha dan mampu dalam menumbuhkan sebuah sikap yang kreatif dan juga inovatif pada berbagai individu.
“Kami sudah memasarkan kepada masyarakat dan mereka sangat welcome. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan supermaket seperti Hypermart, Mega, dan Saga serta koperasi,” ujarnya.
Feronika menjelaskan bahan baku sabun deterjen dan pewangi milik SMK Negeri 8 TIK Jayapura bekerja sama dengan PT Nukon Kimia Persada di Surabaya sebagai penyuplai agar produksi berjalan lancar.
“Sudah 2 tahun kami produksi. Sekali produksi sekitar 250 hingga 750 liter. Satu jerigen ukuran 5 liter kami jual Rp 70 ribu, kalau satu botol aqua ukuran 600ml harganya Rp 18.000,” ujarnya.
Namun, lanjutnya Feronika, untuk bisa menembus pasar secara luas melalui supermaket, produk kewirausahaan SMK Negeri 8 TIK Jayapura terkendala izin edar dari Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Jayapura.
“Kami sudah lakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Papua, Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Balai POM Jayapura, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, mereka sudah datang untuk memantau langsung ke sini dan mereka mengatakan produk kami aman dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan,” ujarnya.
Feronika berharap DPM-PTSP Kota Jayapura memberikan kemudahan, karena sudah berapa kali mengurus izin dan sudah mengikuti semua prosedur tapi masih terkendala untuk pengurusan legalitasnya.
“Jadi, kami berharap ada ruang untuk kami agar mempercepat pengurusan legalitas ini supaya bulan depan atau paling lambat September 2023 kami sudah masuk market pemasaran, baik di mall dan pertokoan. Produk kami hasil kreativitas siswa dan guru kimia kami,” jelasnya.
Staf Ahli Wali Kota Jayapura Bidang Pembangunan, Ekonomi, Keuangan Frederik Awarawi didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid mengatakan mendukung dan siap mendorong produk kewirausahaan SMK Negeri 8 TIK Jayapura dapat dipasarkan secara luas.
“Kami sampaikan kepada Bapak Wali Kota Jayapura (Frans Pekey), sehingga kita sama-sama mendorong apa yang dilakukan oleh sekolah ini. Saya berharap Kepala DPM-PTSP agar secepatnya untuk bisa mengeluarkan izin,” jelasnya. (*)