Jayapura, Jubi – Posko induk tanggap darurat gempa Kota Jayapura mencatat sebanyak 2.500 orang mengungsi pasca gempa bumi berkekuatan 5,4 skala richter yang terjadi pada Kamis (9/2/2023).
“Mereka tersebar di 15 titik lokasi untuk menampung pengungsi gempa,” ujar Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Robby Kepas Awi, di Kantor Wali Kota Jayapura, Sabtu (11/2/2023).
Jumlah tersebut di kompleks CV. Thomas 50 Kepala Keluarga atau KK, 50 KK di kompleks Bank BTN, 200 jiwa di Kristus Raja Dok V, 400 jiwa di Bhayangkara I, 300 jiwa di restoran B-One, dan sebanyak 260 jiwa di Dok IV Jalan Sumatera.
Selain itu, 73 jiwa di RT 01 Tasangkapura, 254 jiwa di Gajah Putih, dan 159 orang di Polairud Hamadi, 110 jiwa di kantor Depnaker, 125 jiwa di TPI Hamadi, 65 jiwa di lingkungan Bhayangkari Baru, 100 jiwa di kantor Lurah Hamadi, 50 jiwa di sanak keluarga, dan 40 jiwa di kantor United Tractor.
“Pemerintah Kota Jayapura bersama unsur Forkopimda terus melakukan pendataan, monitoring, dan memberikan dukungan dasar penanganan darurat bagi para korban gempa,” ujarnya.
Beberapa hal yang menjadi kebutuhan mendesak, seperti genset listrik, tenda, kasur lipat, makanan siap saji, selimut, tikar, dan air minum.
“Saya berharap warga selalu waspada karena gempa belum diketahui kapan berakhir. Kami juga menyediakan dapur umum selama 21 hari tanggap darurat,” ujarnya.
Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional VI Jayapura, John Herman Mampioper, mengatakan menyediakan tiga tenda (satu tenda besar dan dua tenda keluarga) di Kelurahan Ardipura atau Polimak 3.
Selain itu, Kelurahan Numbay ada 2 tenda (satu tenda besar dan satu tenda keluarga), Kelurahan Bhayangkara satu tenda, Kelurahan Angkasa satu tenda, dan Kelurahan Tanjung Ria satu tenda.
“Kami masih pasang terus karena gempa terus berlanjut sehingga warga lebih nyaman. Kami juga distribusi logistik makanan siap saji untuk makanan,” jelasnya. (*)