Jayapura, Jubi – Pelaksana tugas atau Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Abdul Majid mengatakan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK menjelaskan mutu pendidikan di sekolah.
“Kami sudah melakukan monitoring pelaksanaan ANBK ke sejumlah sekolah, hingga hari kedua ini pelaksanaan berjalan lancar dan rata-rata siswa mengaku bisa mengikuti asesmen dengan baik,” ujarnya, di SMK Negeri 7 Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Selasa (29/8/2023).
ANBK di Kota Jayapura dilaksanakan selama dua hari dari 28-29 Agustus 2023, yang dikuti sebanyak 1.357 peserta didik dari 26 SMA (753 siswa) dan 15 SMK (603 siswa), dengan mode online dan semi online. Hari pertama pelaksanaan ANBK terkait dengan literasi dan karakter, dan hari kedua terkait numerasi dan survei lingkungan belajar agar dapat mengetahui kualitas peserta didik.
“Selain bisa mengetahui mutu pendidikan di sekolah, dengan ANBK maka input, proses, dan output pembelajaran di satuan pendidikan bisa diketahui, sehingga meningkatkan proses belajar mengajar peserta didik,” ujarnya.
Abdul Majid berharap, mutu satuan pendidikan berdampak pada hasil belajar siswa yang mendasar, seperti literasi, numerasi, survei lingkungan belajar, dan karakter serta kualitas PBM dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
“Selain melakukan monitoring, saya juga datang untuk menyemangati peserta ANBK agar mengerjakan soal dengan baik dan berkonsentrasi, sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga menjadi generasi yang cerdas, unggul, berdaya saing, dan kompetitif,” katanya.
Abdul Majid menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras, dalam menyukseskan pelaksanaan ANBK jenjang SMA/SMK tahun 2023 di Kota Jayapura.
Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Nurjaya menjelaskan tujuan pelaksanaan ANBK untuk melihat seluruh proses baik kemampuan literasi, numerasi, karakter dan survei lingkungan belajar dari peserta didik.
“Ini akan tergambarkan di rapor pendidikan dan menjadi suatu patokan dan data untuk melihat kemampuan satuan pendidikan secara keseluruhan,” ujarnya. (*)