Jayapura, Jubi – Kepala SMA Negeri 5 Jayapura, Agustina F. Thesia mengatakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK menjadi modal bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar atau PBM.
“Ini tahun ketiga kami mengikuti ANBK. Semoga ada peningkatan dalam mutu pembelajaran,” ujar Agustina di SMA Negeri 5 Jayapura, Senin (28/8/2023).
Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan ANBK selama dua hari atau dari 28-29 Agustus 2023, khususnya bagi satuan pendidikan (sekolah) jenang SMA/SMK.
“Puji Tuhan berjalan lancar dan semua peserta hadir. Sebanyak 90 siswa kami yang mengikuti ANBK, terdiri dari 45 siswa kelas XI dan 45 siswa kelas XII. Kami memilki lima cadangan,” ujarnya.
Dikatakannya, ANBK menjadi modal dalam pengembangan belajar mengajar di sekolah. ANBK dinilai sangat penting dilaksanakan agar terus meningkatkan mutu atau kualitas belajar mengajar peserta didik.
“Siswa kami yang mengikuti ANBK terpilih dari Kementerian Pendidikan melalui aplikasi. Karena laboratorium kami hanya satu, sehingga kaki melaksanakan ANBK selama empat hari (setiap hari ada dua sesi),” ujarnya.
Agustina berharap pelaksanaan ANBK di SMA Negeri 5 Jayapura berlangsung dengan aman dan lancar tanpa ada kendala baik listrik dan jaringan internet.
“Seminggu sebelumnya kami sudah menyurati pihak PLN dan Telkomsel agar tidak melakukan pemadaman listrik dan internet tetap stabil,” jelasnya.
Kepala Bidang SMA/SMK, Nurjaya, yang mewakili Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid mengatakan pelaksanaan ANBK selama dua hari, yang diikuti sebanyak 1.356 siswa.
“Jumlah itu tersebar di 26 SMA (753 siswa) online dan 15 SMK (603 siswa) semi online. Hari pertama literasi dan karakter dan hari kedua numerasi dan survei lingkungan belajar,” ujarnya.
“Hasil asesmen nasional ini menjadi sumber data pada rapor pendidikan, dan tidak untuk menentukan kelulusan, namun sebagai bagian evaluasi bagi sekolah dan pemerintah. ANBK untuk melihat seluruh proses baik kemampuan literasi, numerasi, karakter dan survei lingkungan belajar dari peserta didik,” jelasnya. (*)