Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota atau Pemkot Jayapura meminta kelulusan siswa SMA, SMK, dan sederajat tidak diwarnai dengan aksi konvoi, pada Jumat (5/5/2023).
“Aksi konvoi sangat membahayakan untuk diri sendiri dan juga orang lain serta mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain,” ujar Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (4/5/2023).
Sebanyak 4.740 peserta didik kelas XII SMA/SMK di Kota Jayapura mengikuti Ujian Sekolah atau US semester genap tahun ajaran 2022/2023.
“Setelah kelulusan hendaknya para siswa berpikir untuk mempertimbangkan ke tingkat selanjutnya yaitu perguruan tinggi serta mempersiapkan diri agar bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik,” ujarnya.
Selain tidak ada aksi konvoi, Pekey juga meminta siswa yang merayakan kelulusan agar tidak melakukan aksi corat-coret seragam, karena hal itu tidak bermanfaat.
“Sebaiknya disumbangkan kepada adik-adik kelasnya justru lebih bermanfaat. Setelah mendengar hasil kelulusan pulang ke rumah berdoa kepada Tuhan atas hasil akhir terbaik yang diberikan, sehingga bisa lulus,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid mengatakan US yang dilakukan satuan pendidikan menggunakan seluruh mata pelajaran, supaya siswa memperoleh pengakuan atas prestasi belajar di luar mata pelajaran muatan lokal atau mulok.
“Jumlah peserta US tahun ajaran 2022/2023 yaitu SMK sebanyak 1.650 orang dan SMA sebanyak 3.090. Mereka melaksanakan ujian selama satu minggu,” ujarnya.
Abdul Majid menambahkan US merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa yang mengacu pada standar kompetensi lulusan.
“Kami terus mengimbau agar para siswa tidak euforia berlebihan dalam selebrasikan kelulusan. Kami juga meminta kerja sama dari orang tua siswa untuk mengimbau anak-anak mereka,” jelasnya. (*)