Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar kegiatan Anugerah Kebudayaan di Grand Abe Hotel Jayapura, Kota Jayapura, Senin (20/11/2023) dalam rangka apresiasi.
“Pemberian penghargaan Anugerah Kebudayaan ini dari Penjabat Wali kota Jayapura (Frans Pekey) kepada orang yang berprestasi dan telah berkontribusi terhadap pemajuan kebudayaan,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid.
Abdul Majid berharap melalui kegiatan tersebut dapat mendorong semua pihak agar berprestasi atau berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan, baik individu atau kelompok dalam upaya pemajuan kebudayaan Port Numbay di Kota Jayapura.
Didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Grace Linda Yoku, Abdul Majid menambahkan kategori Anugerah Kebudayaan yang menjadi penilaian adalah pelestari, pelopor/pembaharu, maestro seni tradisi, anak/remaja, media, dan masyarakat adat.
Para peserta, dilanjutkannya, yang terpilih sesuai kriteria yang telah ditentukan di setiap kategori mendapatkan hadiah atau apresiasi dari Penjabat Wali Kota Jayapura berupa sertifikat, plakat, dan uang pembinaan. Sedangkan pin emas lambang Anugerah Kebudayaan akan diberikan kepada penerima kategori maestro seni tradisi.
“Tim penilai bersifat independen, yang terdiri atas perwakilan pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di bidang kebudayaan, praktisi kebudayaan, akademisi dan pakar bidang kebudayaan. Tim penilai ada lima orang,” ujarnya.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan pemajuan kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya di tengah peradaban dunia melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
“Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan disahkan pemerintah sebagai acuan legal-formal pertama untuk mengelola kekayaan budaya di Indonesia,” ujarnya.
Dikatakannya, negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat, dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
“Kebudayaan adalah identitas jati diri dari sebuah atau suatu komunitas kelompok masyarakat di seluruh dunia. Tidak ada manusia yang tidak memiliki kebudayaan, setiap suku-suku bangsa-bangsa di dunia ini memiliki kebudayaannya masing-masing,” ujarnya.
Dikatakannya, ilmu pengetahuan lahir dari kebudayaan, dari pengalaman hidup, dari perilakunya, dari yang ditemui dalam komunitas baik di dalam komunitas sendiri ataupun juga antar komunitas atau di komunitas yang lain.
“Barang siapa yang tidak mau merawat kebudayaan berarti orang yang menyangkal dirinya sendiri, karena itu kebudayaan tersebut selalu dan harus diwariskan dengan upaya pelestarian demi menghidupkan budaya,” ujarnya.
Pekey berharap melalui Anugerah Kebudayaan Kota Jayapura tahun 2023 menjadi penyemangat dan motivasi untuk terus mengangkat budaya Port Numbay, serta terus berjuang dengan kemampuan yang dimiliki dan dengan kapasitas yang dimiliki guna melestarikan budaya baik bahasa, seni, tarian, lagu daerah.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Erlangga, dan dengan kegiatan launching buku cerita rakyat Port Numbay yang tersebar di 14 kampung di Kota Jayapura. (*)