Sentani, Jubi – Warga Kampung Yansu, Distrik Kemtuk Gresi, dan Kampung Skoaim, Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura mengeluh soal kondisi ternak sapi bantuan yang diterima melalui dana Otsus dari Pemerintah Distrik.
Salah satu masyarakat penerima bantuan ternak sapi, Lukas Udam di Kampung Yansu mengatakan, satu ekor sapi yang dia terima empat bulan lalu dalam kondisi memprihatinkan. Sapinya dalam kondisi stress, sakit dan akhirnya mati. “Sudah kami kubur sapinya Oktober lalu,” ujar Lukas melalui saluran selulernya di Sentani, Senin (13/11/2023).
Kata Lukas, bantuan ternak sapi itu disalurkan Pemerintah Distrik Kemtuk Gresi melalui pihak ketiga. Setiap kelompok menerima 10 ekor sapi per kelompok. Setiap anggota mendapat tanggung jawab satu ekor, tetapi ternak sapi yang disalurkan ini sudah dalam kondisi sakit atau tidak sehat.
Dikatakan Lukas, ada sapi yang diterima dalam kondisi tanduknya patah, badannya luka-luka, bahkan ada yang sudah tidak bisa berjalan atau lumpuh. “Sudah kami laporkan kepada pihak distrik terhadap kondisi sapi, termasuk dua ekor sapi yang mati, hingga saat ini belum ada kelanjutannya,” kata Lukas.
Dia juga menjelaskan bahwa pendistribusi sapi waktu itu dijanjikan akan diberikan berpasangan, tetapi yang diterima hanya sapi betina yang dalam kondisi tidak sehat hingga mati. “Pembagian sapi ternak sejak juli, dalam kondisi tidak sehat kami urus selama empat bulan lalu mati, sementara sapi jantannya tidak kunjung datang juga,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan, Samuel, penerima sapi ternak di Kampung Skoaim, kondisi sapi yang diterima dalam kondisi tidak sehat.
Samuel menjelaskan bahwa distribusi sapi ternak oleh Pemerintah Distrik pada Oktober lalu sebanyak lima ekor bagi setiap kelompok, sementara yang didistribusikan baru tiga ekor sapi betina. Sementara kondisi sapi yang sedang sakit sudah dilaporkan ke Pemerintah Distrik Kemtuk.
Menurutnya, untuk mengatasi kondisi ternak yang sakit ini, pihaknya sementara menggunakan ramuan tradisional untuk mencegah terjadinya borok atau luka pada tubuh dan kaki ternak sapi.
“Ternak sapi yang dibagi ini dalam kondisi sakit hingga saat ini. Satu dari tiga ekor yang diterima saat ini dalam kondisi lumpuh dan tidak bisa berjalan,” ujar Samuel.
Kepala Distrik Kemtuk Gresi, Sutriman melalui pesan singkatnya mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi dari para penerima bantuan terkait kondisi sapi yang sakit hingga mati. “Terimakasih pak infonya, selama ini kami malah belum dapat info, nanti akan di teruskan ke pak Sekdis karena kegiatan Otsus sepenuhnya pak Sekdis yang tangani ( bukan berarti saya lepas tangan ) nanti saya info ke Paksek,” ujar Sutriman melalui pesan singkat.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, Adorsina Wompere mengatakan, pihaknya baru melakukan sosialisasi tentang upaya pembibitan dan usaha ternak sapi produksi yang sehat di Distrik Kemtuk dan Kemtuk Gresi.
Menurut dokter hewan itu, sebelum ternak sapi distribusi, sapinya diperiksa dan dipastikan dalam kondisi sehat dan hal yang sama dipastikan kepada penerima bantuan. “Selama ini belum ada laporan soal sapi yang sakit, bahkan distribusinya juga kami tidak diinformasikan,” kata Adorsina. (*)