Sentani, Jubi – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jayapura bersama dengan mitra kerjanya PT. Telkom Indonesia serta Dewan Adat Suku Klisi, Distrik Kemtuk Gresi melakukan sosialisasi pembangunan infrastruktur layanan internet berbasis fiber optic di Wilayah Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten jayapura, dalam rangka pengembangan layanan internet berbasis fiber optic.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, mengatakan sosialisasi tersebut merupakan pertemuan kedua kalinya bersama masyarakat. Dimana pertemuan pertama yang dilakukan beberapa waktu lalu telah melibatkan masyarakat yang berada di tiga distrik di Grimenawa.
“Pertemuan pertama di Nimboran, hadir Distrik Nimboran, Nimbokrang, dan Namblong. Semua sudah berjalan dan mendapat hasil yang baik dari setiap perwakilan yang hadir. Pertemuan kedua difasilitasi oleh DAS Klisi sebagai dewan adat wilayah setempat,” jelas Gustaf Griapon di Sentani, Selasa (21/3/2023).
Dikatakan bahwa untuk sistem pemerintahan berbasis elektronik, untuk Kabupaten Jayapura adalah yang terbaik pertama di Indonesia Timur.
Lanjut Griapon, terkait pertemuan hari ini, pihaknya juga akan melakukan pertemuan ke-3 dan ke-4 di wilayah atau Distrik Kemtuk, wilayah Sosiri, dan Yakonde Distrik Waibu.
“Pemerintah Kabupaten Jayapura saat ini telah melakukan pembangunan BTS di seluruh wilayah terjauh maupun terdekat di Kabupaten Jayapura. Yang kami ajukan ke pemerintah pusat ada 162 tower dan saat ini yang sudah terealisasi ada 44 tower yang terpencar di beberapa distrik di Kabupaten Jayapura seperti Distrik Gresi Selatan itu, kita ada di kampung Klaisu dan Banggai,” jelasnya.
Griapon juga menyebutkan dari PT Telkom, oleh Dirjen Pos dan Informatika ditegaskan untuk pembangunan di wilayah ini, ada di 11 tower dan yang sudah diselesaikan ada lima tower, yang ada di Kampung Skoaim, Beneik, Nembontong, Guriat, Muaif, dan Tarvia. Rencananya akan diresmikan pada tanggal 31 Maret mendatang.
Menurutnya, untuk jaringan telekomunikasi di Jayapura, terminal kabel fiber optic-nya ada di Distrik Depapre di Kampung Amai. Kabel fiber ini melintasi bawah laut.
“Kami yang berada jauh dari laut patut mengucap syukur karena untuk pembangunan infrastruktur tiang dan kabel fiber optic kita bisa dapat dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura (kota Sentani), terus dipasang hingga ke wilayah pembangunan III, Distrik Kemtuk, Kemtuk Gresi, Namblong, Nimboran, dan Nimbokrang,” jelas Griapon.
Saat ini PT. Telkom telah mengerjakan pembangunan tiang dan kabel fiber optic dan sudah berada di wilayah Kampung Sosiri dan sedang dikerjakan juga dari arah Distrik Nimbokrang.
“Untuk target pekerjaan ini akan selesai pada bulan April tahun ini untuk pembangunan tiang dan penarikan kabel-nya,” katanya.
Pertemuan sosialisasi ini, kata Griapon, dilakukan guna meminta izin dan restu dari pemilih hak wilayah setempat agar pembangunan ini dapat berjalan dengan baik.
“Di awal pertemuan sudah saya sampaikan bahwa saat pembangunan berjalan tidak ada biaya ganti rugi penggunan bahu jalan untuk pemasangan tiang. Maka diharapkan masyarakat dapat membantu pemerintah mendukung pembangunan ini agar berjalan baik,” ucapnya.
Penanggung jawab Aset dan Legal PT. Telkom, Obaja Dwaa, mengatakan pihaknya sangat berterimah kasih kepada DAS Klisi yang sudah menfasilitasi untuk pertemuan tersebut.
Dijelaskan, infrastruktur telekomunikasi di mana kita sedang menuju kepada perkembangan teknologi yang begitu cepat sehingga perlu menyesuaikan hal itu.
“Memang sudah ada infrastruktur yang tersedia di beberapa daerah atau kampung di sini seperti BTS yang sudah dibangun. Namun infrastruktur tower BTS yang ada saat ini memiliki kelebihan dan kekurangan terkait perkembangan kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi. Maka itu, kami akan membangun jaringan kabel fiber optic di wilayah Kemtuk Gresi guna membantu layanan telekomunikasi di wilayah ini menjadi lebih baik,” kata Obaja Dwaa.
Dwaa juga menyampaikan bahwa nantinya pekerjaan pemasangan tiang dan kabel fiber optic ini, pihaknya akan melibatkan beberapa orang dari setiap kampung untuk dapat bersama-sama membantu proses pembangunan tiang dan kabel fiber optic.
“Teknologi saat ini seperti tower BTS yang dibangun memiliki kelemahan akses apabila di saat hujan. Itu dikarenakan teknologi yang digunakan menggunakan perangkat semacam radio sebagai pemancar sinyal. Hal tersebut yang sering memicu lambatnya saat mengakses sinyal di handphone kita. Maka dengan tiang dan kabel fiber optic ini nantinya dihubungkan ke tower-tower sehingga saat diakses melalui handphone kita, akan mendapatkan pelayanan komunikasi yang baik,” pungkasnya. (*)