Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bidang PAUD dan Dikmas, menyelenggarakan bimbingan teknis atau bimtek penguatan lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM.
“Kegiatan ini dalam rangka penguatan perencanaan berbasis data, implementasi kurikulum merdeka, dan survei lingkungan belajar. Peserta adalah pengelola dan tutor Paket A, B, C, dan tutor pendidikan keaksaraan dan operator,” ujar ketua panitia kegiatan Sugirahayu, Selasa (17/10/2023).
Kegiatan di Hotel Mercure Jayapura ini berlangsung selama dua hari menghadirkan narasumber Kuswanto dari BPMP Papua, Ika Agustina dari PKBM Elohim, dan operator Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura.
Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Lony Afasedanya, yang mewakili Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid, mengatakan bimtek untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi kepala PKBM dan tutor PKBM se-Kota Jayapura.
“Guna meningkatkan layanan pada lembaga PKBM masing-masing dan membawa lembaga PKBM menuju lembaga yang berkualitas, sehingga terjadi kesetaraan ke depannya baik sekolah formal dan nonformal,” ujarnya.
Dikatakannya, kepala PKBM dan tutor PKBM harus melaksanakan perencanaan berbasis data seperti sekolah-sekolah formal, guna meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas belajar mengajar peserta didik.
“Jadi, sekolah nonformal juga harus berubah seperti sekolah formal. Mereka harus tahu rancangan berbasis data supaya ada perubahan-perubahan bagi peserta didik itu inti dari tujuan dari bimtek ini,” ujarnya.
Bimtek tersebut juga bertujuan untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi di lembaga PKBM, permasalahan siswa, administrasi, atau proses pembelajaran agar terjadi peningkatan mutu pendidikan.
“Jumlah PKBM sebanyak 16 dan 1 SKB. Melalui bimtek ini, supaya mereka paham permasalahan yang terjadi dan berupaya untuk memperbaiki permasalahan itu, agar menjadi lembaga yang berkualitas,” ujarnya.
“PKBM adalah tempat bagi anak-anak yang putus sekolah dari sekolah formal. Untuk itu, dengan meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas lembaga PKBM, maka diperlukan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas juga,” ujarnya. (*)