Jayapura, Jubi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Jayapura mensosialisasikan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami dalam rangka kesiapsiagaan.
Sosialisasi sekaligus pelatihan yang berlangsung di aula Kantor Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, yang diikuti oleh unsur masyarakat dan keluarga. Kegiatan ini berlangsung 5-7 Oktober 2023.
“Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, masyarakat yang berada di wilayah Distrik Jayapura Utara ini mempunyai ilmu pengetahuan untuk melakukan respons bencana gempa bumi dan tsunami,” ujar ketua panitia kegiatan, Agustinus Ondi Ireeuw.
Dikatakannya, Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengenai potensi gempa, Kota Jayapura salah satu kota yang sangat berdampak terhadap gempa.
“Untuk itu pentingnya dilakukan sosialisasi dan pelatihan mitigasi ini, sehingga apabila gempa terjadi di laut bisa mengurangi dampak kepada warga yang berada di sekitar kawasan sepanjang garis pantai,” jelasnya.

Kepala BPBD Kota Jayapura, Asep Akbar Mulyana, mengatakan mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
“Melalui sosialisasi ini, segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan, dan kemampuan mobilisasi,” ujarnya.
Asep menjelaskan ada enam langkah penanggulangan bencana seperti menjaga lingkungan sekitar, menghindari membuat rumah di pinggiran sungai, melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi, membuang sampah pada tempatnya, rajin membersihkan saluran air, membangun pemecah gelombang, dan merawat hutan mangrove atau bakau.
“Pemerintah Kota Jayapura terus berupaya menghadirkan kebijakan pembangunan terpadu, pembuatan peta potensi bencana, standarisasi dan metode perlindungan lantai, pelatihan dan simulasi evakuasi,” katanya.

Staf Ahli Wali Kota Jayapura, Stenly Merauje, mewakili Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana sangat penting karena Kota Jayapura termasuk dalam zona rawan gempa atau sangat aktif kegempaannya.
“Gempa dengan kekuatan di atas 6 skala Richter dengan kedalaman dan lokasi tertentu dapat menjadi penyebab terjadinya tsunami di Kota Jayapura yang secara geografis merupakan daerah pesisir,” ujarnya.
Merauje menambahkan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami merupakan bukti nyata dari Pemkot Jayapura dalam melindungi dan menjaga keselamatan masyarakat serta harta benda, sehingga diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang dan komprehensif.
“Saya berharap dari kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan respons masyarakat dalam menghadapi bencana yang ada, sehingga mengurangi timbulnya korban jiwa dan kerusakan harga benda lainnya,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!