Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, mengajak masyarakat untuk melestarikan pangan lokal sebagai bentuk ketahanan pangan.
“Dengan mengonsumsi makanan tradisional yang berasal dari umbi-umbian, seperti sagu, singkong, ubi, dan keladi,” ujar Jean Rollo di Jayapura, Jumat (26/1/2024).
Dengan mengonsumsi pangan lokal, hal ini sebagai upaya dalam mendorong ketahanan pangan agar tidak terlalu bergantung pada beras sebagai makanan pokok.
“Mengonsumsi pangan lokal juga merupakan salah satu bentuk melestarikan kekayaan asli Papua. Pangan lokal di kota sangat berlimpah, namun pemanfaatan masih kurang karena sebagian besar masih mengandalkan beras,” ujarnya.
Selain melestarikan makanan tradisional dan meningkatkan ketahanan pangan, hal itu juga dapat meningkatkan produksi pangan nonberas, sekaligus meningkatkan pendapatan petani dan pedagang pangan lokal.
“Pangan lokal memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh dan menyehatkan. Kalau bisa setiap hari harus ada menu pangan lokal. Kalau tidak dilestarikan hanya tinggal jadi cerita bagi anak cucu ke depan,” ujarnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, secara rutin mengampanyekan kandungan gizi yang ada pada pangan lokal kepada masyarakat.
“Ini sudah kami lakukan. Ke depan, kami terus kembangkan guna mewujudkan kemandirian pangan pada konsumsi tingkat keluarga sebagai menu utama setiap hari. Selain bisa dikonsumsi secara langsung, pangan lokal yang berasal dari umbi-umbian ini, bisa diolah menjadi kuliner seperti kue,” ujarnya.
Jean Rollo berharap statistik konsumsi beras di ibu kota Provinsi Papua ini mencapai 120 kilogram per orang per tahun. Sementara, konsumsi pangan lokal seperti sagu, singkong, dan keladi masih sangat minim atau 25 persen setiap tahun.
“Mari kita mengonsumsi makanan beragam, bergizi, seimbang, dan aman dengan memanfaatkan pangan lokal hasil bumi sendiri,” katanya. (*)