Jayapura, Jubi- Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, baru saja menggelar Capacity Building tentang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di salah satu restoran di dekat Jembatan Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Selasa (28/2/2023).
Sebanyak 25 jurnalis dari berbagai media di Kota Jayapura mengikuti peningkatan kapasitas ini demi mendorong akselerasi eknomi dan keuangan melalui QRIS.
“Sosialisasi dan mengedukasi masyarakat terkait penggunaan QRIS sangat penting, agar mempermudah transaksi yang aman bagi konsumen dan pelaku ekonomi di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura di Provinsi Papua,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Thomy Andryas.
Dia mengatakan penggunaan QRIS di Provinsi Papua berjumlah 100.000 pengguna, pada 2021 tercatat 15.000 warga sedangkan pada 2022 terdapat 85.000 pengguna.
“Tahun 2023 BI Papua menargetkan sekitar 105.000 pengguna baru dengan jumlah volume transaksi yang meningkat sekitar 700.000 transaksi,” kata Thomy Andryas seraya menambahkan BI Papua terus membuat strategi agar target pengguna baru QRIS bisa terlaksana.
Menanggapi pertanyaan soal target pengguna QRIS bagi pengusaha kecil dan menengah termasuk para pendulang emas ilegal di Timika, dia mengatakan semua pengusaha termasuk UMKM boleh menggunakan karena praktis dan tidak menyulitkan. “Tetapi untuk pendulang emas ilegal harus memiliki izin usaha yang legal,” katanya.
Donasi ke gereja dan masjid bisa gunakan QRIS
Kini pihak gereja maupun masjid juga bisa memanfaatkan QRIS kepada jemaatnya atau umatnya untuk menyalurkan sumbangannya ke gereja maupun masjid.
“Kami sudah melakukan sosialisasi dengan Panitia Pembangunan Gereja Kristen Injili (GKI) Pengharapan Kota Jayapura. Prosesnya gampang dan bendahara panitia pembangunan GKI Pengharapan sudah membuka QRIS,” katanya.
Dia menambahkan di tempat ibadah juga terdapat transaksi atau perputaran uang melalui derma misalnya ucapan syukur pernikahan, ulang tahun, atau persembahan lainnya bisa menggunakan QR Code sebagai salah satu tools untuk mempermudah dan memperbanyak alternatif cara bertransaksi di kalangan jemaat.
Melansir laman resmi BI, menyebutkan bahwa QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran(PJSP) menggunakan QR Code. Sistem ini dikembangkan oleh sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia guna mempermudah proses bertransaksi.
Kini di Indonesia termasuk di Papua penggunaan QR Cide sudah berkembang pesat dalam beberapa terakhir. Misalnya semakin luasnya penggunaan uang elektronik dan dompet digital seperti LinkAja, OVO, DANA dan Go-Pay. (*)