Jayapura, Jubi – Sebanyak 40 pengelola wisata di 14 kampung di Kota Jayapura mengikuti pelatihan desa wisata guna meningkatkan pengetahuan.
“Secara regular pelatihan seperti ini dilaksanakan setiap tahun dan sasaran pesertanya berbeda-beda,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Matias Benoni Mano, di Kafe V’Tekya Holtekamp, Kota Jayapura, Rabu (23/8/2023).
Kegiatan yang dibiayai dari dana otonomi khusus atau Otsus tahun 2023 berlangsung selama tiga hari, dengan menghadirkan narasumber dari praktisi yang bergerak di bidang kepariwisataan dan akademisi.
“Pelatihan pengelolaan desa wisata juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kompetensi agar lebih profesional dan berkualitas sebagai pengelola wisata,” ujarnya.
Selain itu, lanjut pria yang akrab disapa MBM, peserta dapat memahami pentingnya sapta pesona dan pengetahuan dasar kepariwisataan dalam mewujudkan masyarakat sadar wisata.
“Harapan kami setelah mengikuti pelatihan desa wisata, para peserta mengembangkan potensi dan sumber daya wisata yang ada di masing-masing kampung,” ujarnya.
MBM menambahkan setelah pelatihan desa wisata, akan dibentuk kelompok sadar wisata di 14 kampung untuk membantu pemerintah daerah agar mengelola desa wisata dengan baik, mulai dari SDM hingga sarana prasarana.
Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pariwisata, lanjutnya, sudah memfasilitasi banyak hal mulai dari infrastruktur, pelatihan, dan sosialiasi setiap tahun dianggarkan cukup banyak.
“Sekarang kembali kepada masyarakat itu sendiri untuk memanfaatkannya. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen dari setiap peserta pelatihan desa wisata agar berkembang melaksanakan usahanya,” ujarnya.
MBM berharap pelatihan desa wisata ini juga sebagai bagian dalam rangka mendorong 14 kampung di Kota Jayapura sebagai desa wisata.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, berharap melalui pelatihan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan tempat wisata agar aman dan nyaman bagi setiap pengunjung.
“Pengelola wisata dan pemerintah daerah berkolaborasi agar tidak memberatkan masyarakat atau wisatawan. Jaga kebersihan dan komitmen membangun tempat wisata yang terjangkau dan murah,” katanya. (*)