Jayapura, Jubi – Kepala Bagian Umum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Abepura, Conny Tan menyatakan dua pasien meninggal dunia saat dievakuasi dari ruang perawatan karena kebakaran gudang logisitik RSUD Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (9/5/2023).
Conny menyatakan dua pasien yang meninggal dunia itu adalah Kristina Mano (50 tahun, dirawat di ruang ICU) dan Yuli Elopere (dirawat di ruang paru-paru). Conny menyatakan keduanya dalam kondisi kritis saat dievakuasi dari kebakaran gudang logistik, dan akhirnya meninggal dunia. “Dua-duanya memang dalam kondisi kritis,” kata Conny kepada wartawan, pada Senin malam.
Sejumlah pasien rawat inap RSUD Abepura dievakuasi ke pelataran parkir saat kebakaran terjadi di gudang logistik rumah sakit itu pada Selasa siang. Conny menyatakan para pasien itu akan dikembalikan ke ruangan perawatan masing-masing setelah kondisi RSUD Abepura dinyatakan aman.
“[Saat ini] masih panas, masih asap, kita tidak tahu. Jadi kami harus pastikan api benar-benar padam, baru kami kembalikan [pasien] ke dalam. Kalau mereka [pemadam kebakaran] sudah katakan aman, baru kami kembali,” katanya.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Abepura, Petrus Benyamin Pepuho menyatakan gudang logistik yang terbakar menyimpan peralatan medik. Gudang itu juga berisi bahan habis pakai, alat kesehatan, dan bahan linen seperti kasur, kain, hingga selimut.
Pepuho menyatakan jumlah pasien yang dievakuasi saat kebakaran terjadi 53 orang. Puluhan pasien itu berasal dari ruang perawatan anak, IGD, ICU, bedah, saraf, paru-paru, ruang penyakit dalam pria dan Wanita. “[Pasien ikut dievakuasi] karena asap masuk lewat ventilator udara,” kata Pepuho.
Kepala Bagian Pemadam Kebakaran Kota Jayapura, Kirana menyatakan kobaran api berasal dari gudang logistik yang terletak di lantai 2 gedung IGD RSUD Abepura. Kirana menduga kebakaran itu disebabkan hubungan pendek arus listrik.
Kirana menyatakan pemadaman kebakaran RSUD Abepura melibatkan 53 petugas. Menurutnya, kebakaran cepat meluas lantaran RSUD Abepura belum ada manajemen penanganan kebakaran. “Di setiap gedung harus ada proteksi kebakaran,” kata Kirana kepada wartawan.
Ia menyatakan kebakaran ini menjadi catatan agar setiap rumah sakit di Kota Jayapura menyusun manajemen penanganan kebakaran. “Dana Otsus yang begitu besar difokuskan kepada kesehatan, [sebaiknya] juga memikirkan bagaimana upaya penyelamatan pasien dan sarana prasarana rumah sakit dalam hal kebakaran. Harus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk penyediaan hidran kebakaran, karena disini tidak ada hidran kebakaran,” ujarnya.
Wakil Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Ramdani Hidayat menyatakan pihaknya menerjunkan 50 polisi untuk ikut memadamkan api maupun mengevakuasi pasien dan tenaga kesehatan. Ia menyatakan Polda Papua akan menginvestigasi penyebab kebakaran gudang logistik RSUD Abepura “Kita masih investigasi penyebab kebakaran,” katanya kepada wartawan. (*)