Jayapura, Jubi – Salah satu peserta atau sekolah dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu, dalam rangka revitalisasi bahasa Tobati (salah satu kampung di Kota Jayapura), yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Papua, yakni SMP Negeri 2 Jayapura, optimis bisa meraih juara.
“Dengan persiapan yang matang, maka bukan tidak mungkin bisa diraih [juara],” ujar seorang guru SMPN 2 Jayapura, Siti Hajar, di Hotel Horison Padang Bulan Jayapura, Rabu (19/10/2022).
Siti Hajar yang juga pendamping peserta lomba dalam Festival Tunas Bahasa Ibu mengatakan optimis untuk meraih juara diperkuat dengan latihan dengan sungguh-sungguh.
“Siswa kami sangat antusias ingin ikut lomba, karena ingin mengukir prestasi untuk membanggakan sekolah dan teman-temannya di sekolah,” ujarnya.
Siti Hajar menambahkan siswa-siswi SMPN 2 Jayapura mengikuti lomba cerita pendek atau cerpen atas nama Nabila kelas 7, yang membawakan cerpen (cerita pendek) dengan judul Nuto Saumbect (kebiasaan mencari ikan secara berkelompok), dan lomba nyanyian rakyat.
Kepala SMPN 2 Jayapura, Dorthea Carolien Enok, mengatakan revitalisasi bahasa daerah merupakan salah satu langkah penting dalam upaya perlindungan bahasa dan sastra.
![banner 400x130 banner 400x130](https://jubi.id/wp-content/uploads/2024/08/coblos.jpg)
“Revitalisasi bahasa merupakan langkah strategis dan nyata untuk menyelamatkan dan melindungi bahasa daerah, karena sebagai piranti budaya serta bagian atau unsur yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Dorthea Enok berharap kepada peserta didiknya agar tidak menjadikan bahasa daerah hanya sekedar mengikuti lomba, tetapi lebih dari itu dapat dilestarikan dengan menjadikannya sebagai bahasa sehari-hari baik di lingkungan sekolah, sosial, dan kekuarga.
“Kami ajarkan bahasa daerah yang termuat dalam kurikulum muatan lokal dengan harapan agar generasi muda khususnya siswa-siswi di SMP Negeri 2 Jayapura terus melestarikan agar tidak punah atau hilang,” jelasnya. (*)