Manokwari, Jubi โ Kepala Kepolisian Resor Manokwari, AKBP Parisian Herman Gultom memimpin puluhan anak buahnya merazia lokasi tambang ilegal Waserawi di Kabupaten Manokwari pada Jumat dan Sabtu (19/11/2022). Razia itu diprotes warga pemilik tanah di lokasi tambang.
AKBP Parisian Herman Gultom ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya tengah merazia tambang ilegal di Waserawi. โIya benar, saya masih di lokasi” kata Gulwom pada Sabtu.
Sebuah video beredar memperlihatkan puluhan polisi melakukan apel di kawasan yang dikenal sebagai tempat transit para penambang dan alat berat ke lokasi tambang emas di Kali Wasirawi. Lokasi transit itu terletak di kolong jembatan rangka baja antara Distrik Prafi dan Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.
Pada Sabtu pagi, warga pemilik tanah di lokasi tambang sempat memotong ranting pohon untuk dijadikan barikade/memalang jalan di lokasi tersebut. Akses jalan yang merupakan bagian dari Jalan Trans Papua Barat itu akhirnya dibuka polisi pada pukul 14.00 WP.
Ketua Lembaga Masyarakat Adat Distrik Masni, Suleman Manseni sempat mempertanyakan polisi merazia tambang rakyat itu. “Bapak sebagai pelindung bagi kami semua, rakyat. Kami minta Bapak Kapolres harus jelaskan, mengapa mulai dari kemarin hingga hari ini polisi naik dan melakukan penertiban” kata Manseni.
Manseni menyatakan selama ini Pemerintah Kabupaten Manokwari maupun Pemerintah Provinsi Papua Barat tidak pernah memperhatikan nasib rakyat di Wasirawi. Menurutnya, tambang ilegal itu menjadi penghidupan bagi banyak warga di Wasirawi.
“Baru kami punya nasib ini mau bawah ke mana? Dengan adanya tambang ini, mengurangi proposal yang kami ajukan ke pemerintah. Kami gunakan hasil tambang emas untuk membiayai anak-anak yang sekolah” ucap Manseni. (*)